Follow Us

Pilu! Dulunya Dipercaya Sebagai Pengawal Pribadi Presiden Soekarno, Nasib Pria Tua Ini Berakhir dengan Jadi Tukang Koran dan Hidupnya Serba Kekurangan: 'Kekuatannya Sudah Tidak Ada'

Hanifa Qurrota A'yun - Selasa, 15 Maret 2022 | 21:45
Proses pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno pada pagi hari 17 Agustus 1945.
picryl.com

Proses pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno pada pagi hari 17 Agustus 1945.

Mbah Waris terlihat duduk seorang diri di persimpangan lampu merah jalan.

Ditemani topi bundar merah jambunya untuk menghalau panasnya terik matahari, Mbah Waris mencoba menjajakan setumpuk koran baru yang ia bawa.

Namun karena sudah berusia 86 tahun, Mbah Waris begitu kesulitan untuk berjalan membawa koran-koran yang ia bawa sejak jam 4 pagi.

Mbah Waris hanya bisa mengandalkan rasa kasihan para pengendara yang berhenti di lampu merah, untuk membeli koran-korannya.

Begitu pula dengan sang pewawancara, Cak Budi, yang berusaha untuk membeli koran-korannya dan mengajaknya sarapan agar bisa berbincang.

Namun, Mbah Waris menolak tawaran Cak Budi.

Mbah Waris, mantan pengawal presiden Soekarno, kini hanya bisa berjualan koran untuk menyambung hidup
YouTube/Cak Budi Official

Mbah Waris, mantan pengawal presiden Soekarno, kini hanya bisa berjualan koran untuk menyambung hidup

Justru itu, Mbah Waris tiba-tiba malah menyebut nama Bung Karno.

Baca Juga: Pernah Jalin Asmara Dengan Wulan Guritno Saat Masih Belasan Tahun Hingga Hamil Duluan, Begini Kondisi Atilla Syach Kini Setelah Lama Hengkang Dari Dunia HIburan

"Saya gini dik, kalau pagi itu masih ndak seberapa, tempe goreng atau telo (ubi) goreng itu udah kenyang.

"Karena dulu Bung Karno di Irian ya makannya itu (ubi) jadi saya ngikut Bung Karno," ucap Mbah Waris, dikutip Grid.ID dari kanal Youtube Cak Budi Official.

Mendengar nama Bung Karno keluar dari bibir Mbah Waris, langsung membuat Cak Budi terkejut.

Source : Sajian Sedap

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular