Efek ini bisa memiliki pengaruh, sebab diberikan oleh mereka yang dianggap memiliki otoritas.Namun, Anda juga bisa "membohongi" diri sendiri dan memanfaatkan kekuatan efek placebo ini.Jika Anda kurang tidur, fokus akan istirahat Anda bukan ke susah tidur yang Anda alami.Ada penelitian lain yang menghasilkan fakta bahwa mereka yang diberi informasi bagus mengenai kesehatan mereka, maka kesehatan mereka ikut membaik.Padahal, mereka sebenarnya tidak olahraga secara reguler dan sebelumnya tidak begitu bagus kesehatannya.Jadi itulah mengapa masyarakat lebih menyukai pengobatan seperti Ningsih Tinampi, ditipu dengan efek placebo.Mereka dijanjikan peningkatan kontrol diri,percaya diridan perbaikan kesehatan.
Namun perlu diingat, efek itu bersifat semu karena tidak menyasarsumber asli penyakit.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur juga sempat mengimbau masyarakat lebih cerdas memilih pengobatan, tak sekadar ikut-ikutan.
IDI meminta masyarakat memilih pengobatan yang teruji secara ilmiah."Masyarakat harus banyak belajar dan mencari tahu referensi tentang pengobatan yang baik dan terbukti secara ilmiah, jangan hanya ikut-ikutan saja," kata Ketua IDI Jawa Timur Sutrisno ketika dikonfirmasi, Senin (10/2/2020) dikutip dari laman kompas.com.Pernyataan itu menanggapi viralnya pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi di Pasuruan, Jawa Timur.
Pengobatan Ningsih, kata Sutrisno, tak tergolong pengobatan medis.
"Mungkin ada jalur lain untuk pengobatan, tapi yang jelas bukan jalur medis," jelas dia.Sutrisno mendesak Dinas Kesehatan Jawa Timur bersinergi dengan sejumlah pihak untuk melindungi masyarakat.Terlebih, ada banyak metode pengobatan yang berkembang di masyarakat."Dinas Kesehatan punya wewenang untuk menilaimetode pengobatanyang berkembang di masyarakat untuk melindungi masyarakat," jelasnya.
Artikel ini telah tayang diGridPOP.iddengan judulBak Bangkai yang Ditutupi Tercium Juga, Ningsih Tinampi Ternyata Gunakan Trik Tak Terduga Ini untuk Obati Pasiennya, Ahli Bongkar Fakta Mengejutkan