Kesalahpahaman tersebut sampai dimuat di koran lokal Singapura.
Guru berusia 35 tahun itu diketehui tinggal di sebuah flat di Ang Mo Kio, Singapura.
Sosok guru ini memang gemar menanam tanaman hias.
Ia gunakan lampu LED untuk tanaman hiasnya yang kekurangan sinar matahari.
Kebiasaan guru tersebut yang ternyata membuat tetangganya merasa salah paham.
Tetangga yang melihat tanaman disinari lampu LED itu mengira sang guru menanam ganja.
Terlebih karena bentuk salah satu tanamannya, yakni sayuran okra, memiliki daun mirip tanaman ganja.
“Minggu lalu, petugas polisi mengetuk pintu saya, mengatakan tetangga saya mencurigai saya menanam tanaman ganja dan itulah sebabnya mereka melaporkannya ke polisi," ujar guru yang tidak disebutkan namanya itu.
Ia pun lantas meluruskan kesalahpahaman tersebut pada polisi.
"Jadi, saya baru saja menjelaskan kepada petugas bahwa saya sebenarnya hanya menanam tanaman okra, bukan ganja," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa dia menggunakan lampu untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman karena mereka tidak terkena sinar matahari langsung.