Tak lama berselang AS ditangkap polisi dan diketahui motifnya adalah masalah ekonomi.
Karena hal tersebut, Edi merasa iba hingga akhirnya memutuskan untuk mencabut laporannya pada kepolisian.
Bahkan tak hanya behenti disitu, ia juga memberikan santunan uang tunai dan sembako pada AS.
Kapolsek Sronolo, Iptu Junaidi membenarkan hal tesebut dan menyebutkan pencabutan tersebut atas inisiatif Edi sendiri.
Saat bertemu dengan Edi, AS dan keluarganya menangis sesenggukan.
Ia berterima kasih kepada Edi dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
"Saat dilakukan mediasi, tersangka dan keluarganya menangis sesenggukan, berterima kasih, dan berjanji tidak akan mengulangi," ujar Junaidi.
AS menyebutkan dirinya ia terpaksa melakukan hal tersebut karena masalah ekonomi akibat pandemi.
Ia menangis di hadapan Edi dan mengakui kesalahannya.
Pelaku juga berjanji tidak mengulangi tindakan yang serupa.
Dengan begitu, keduanya kini berakhir damai dan kasus ditutup.