Di meja makan rumah Ariel, Pijeh pun sudah menyiapkan beberapa jenis makanan.
Makanan tersebut menjadi ciri khas hidangan Bandung, seperti gehu, bakso tahu, cireng, cilok, dan batagor.
Ariel harus menutup matanya dan menebak jenis makanan apa yang Ia makan.
Setelah memperlihatkan makanan yang disiapkan, Pijeh pun memilih batagor sebagai tantangan pertama.
Namun, bukannya menyantapnya dengan tangan sendiri, Pijehlah yang menyuapi Ariel.
Dengan penuh kehati-hatian, Pijeh pun menyuapkan potongan batagor ke mulut Ariel.
"Kalian jangan iri ya, Pijeh suapin Babang Ariel, eh Aa Ariel." katanya.
Melihat Ariel yang tersipu malu, Pijeh menimpal dengan bahasa Jawa.
"Iki guyu-guyu seneng ketok’e (ini ketawa-tawa senang sepertinya).”, ucap Pijeh yang lagi-lagi membuat Ariel tertawa.
Setelah makanan masuk ke dalam mulut, Ariel pun menebak jenis makanan tersebut.
Hal ini berulang sampai semua makanan yang disiapkan Pijeh dicicipi Ariel.