Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dulu Koar-koar Ingin Keluar Indonesia, Kini Warga Timor Leste Berurai Air Mata di Depan Tentara Australia hingga Ungkap Pernyataan Mengejutkan: 'Lebih Baik Mati di Tempat Lain Ketimbang Hidup di Negara Sendiri'

Ela Aprilia Putriningtyas - Kamis, 05 Agustus 2021 | 21:39
ilustrasi bendera Timor Leste
freepik.com

ilustrasi bendera Timor Leste

Krisis yang terjadi di Timor Leste pada 2007 tersebut dilatar belakangi karena masalah pangan.

Pemerintah Timor Leste dianggap telah gagal untuk menyediakan kebutuhan pangan untuk rakyat.

Imbas kekecewaan pada pemerintah tersebut yang kemudian memicu gelombang kekerasan.

Penduduk Dili sampai berusaha melakukan penjarahan dengan dengan jumlah yang tidak sedikit, yakni sampai 700 ton.

Muncul kecurigaan dari penduduk Dili jika pemerintah memang sengaja untuk menahan beras dari pasar.

Dengan rencana menggunakan distribusi beras sebagai alat untuk mengamankan kemenangan Fretilin dalam pemilihan mendatang.

Mantan Perdana Menteri Mari Alkatiri yang diturunkan jabatannya pada Juni 2006 menyatakan bahwa krisis beras adalah konspirasi yang dimaksudkan untuk melumpuhkan pemerintah yang didominasi Fretilin.

Baca Juga: Dulu Koar-koar Ingin Keluar karena Punya Kekayaan Alami Ratusan Triliun, Timor Leste Dikabarkan Ingin Kembali ke Pelukan NKRI Usai Jadi Negara Miskin, Denny Siregar: Makan Tuh Gombalan Australia!

Sedangkan untuk anggota komunitas bisnis menyalahkan krisis karena adanya kekurangan di pasar Internasional.

Disebutkan jika Timor Leste adalah prioritas rendah bagi pemasok beras regional yang memilih untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar baik dari Indonesia dan Filipina.

Di mana harga juga telah melonjak selama 2 tahun terakhir.

Dikenal rawan terhadap masalah pangan, Timor Leste mulai mengalami keluhan saat musim hujan bahkan dikenal sebagai musim lapar.

Source :GridHot.ID

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x