Sementara saat merasa kakinya kelelahan, Khamim hanya mampu berjalan sekitar 15 kilometer.
Selama perjalanan dari Pekalongan ke Tanah Suci, Khamim dua kali mengalami sakit, yaitu ketika di Malaysia dan India.Ia tidak meminum suplemen khusus, melainkan campuran air dan madu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dari perubahan cuaca di negara-negara yang dilalui.Perbekalan yang Khamim bawa yaitu hanya kaos dan celana, dua pasang sepatu, kaus kaki, pakaian dalam, kantung tidur dan tenda, lampu, telepon pintar dan GPS.
Seluruh perlengkapan dimasukkan dalam sebuah ransel besar yang di luarnya terpasang sebuah bendera mini Indonesia, Merah Putih."I'm on my way to Mecca by foot," bunyi tulisan yang terpampang di kausnya.Bukan tanpa maksud, Khamim ingin memberi pesan kepada orang-orang yang ditemui di perjalanan tentang misinya menuju Mekah.Bupati Pekalongan saat itu, Asip Kholbihi, menegaskan perjalanan haji Khamim berstatus resmi atau legal.Semua perizinan dipenuhi dan lengkapi dengan baik oleh Khamim.
Paspor dan visa semua lengkap sudah diurus.Khamim bahkan mendapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan untuk beribadah haji lewat jalur darat.