GridHITS.id - Pengalaman menyakitkan kadang sulit dilupakan.
Ini jugalah yang dialami oleh wanita cantik asal Lumajang, Jawa Timur ini yang merasa trauma usai disakiti mantan.
Memang, dari wajahnya, semua orang tak akan percaya jika wanita ini adalah seorang kriminal.
Bahkan, aksi janda beranak dua ini terbilang nekat karena berani bergabung dengan komplotan begal demi bisa menuntaskan dendam pada sang mantan.
Ia pun seolah merasa puasa usai sang mantan disakiti oleh komplotannya lalu motornya dirampas.
Berstatus sebagai DPO (dalam pencarian orang), ia pun malah bekerja sebagai penjaga toko.
Berikut beberapa fakta tentang janda cantik yang bergabung dengan komplotan begal yangGridHITS.id dapat dari berbagai sumber:
1. Lakukan Kejahatan di Lumajang, Jawa Timur
Sindikat begal ini beraksi diLumajang, Jawa Timur.
Wajah ibu dua anak yang cantik inidimanfaatkan komplotannya untuk merampas motor di sekitaran Lumajang.
Komplotan wanita asal Sawaran Lor, Kecamatan Klakah itu ada empat orang.
Ari yang kini masih buron didapuk sebagai ketua kelas.
Tersangka Sainal (21) dan Muhammad (41) sudah tertangkap setahun lalu.
Keduanya bagian menggertak juga memukul korban dan merampas motor.
Sementara Nur Hayati sebagai pencari mangsa yang memanfaatkan kecantikannya.
2. Ditangkap Saat Berani Pulang ke Rumah
Ibu dua anak ini ditangkap anggota Reskrim Polres Lumajang di rumahnya di Desa Sawaran Lor sepulang kerja dari Mojokerto, empat hari lalu.
Tersangka berani pulang dipikir polisi sudah tidak mencari karena kejadiannya Juli 2020 lalu.
Selama menjadi DPO, Nur Hayati hidupnya berpindah-pindah.
Mulai Jember dan Mojokerto. Dia bekerja menjaga toko.
Ketika ditangkap, tersangka pasrah dan mengakui perbuatannya jika terlibat begal bersama Ari, Sainal dan Muhamad.
Saat digelandang petugas Polres Lumajang, tersangka hanya tertunduk di depan awak media.
Dia mengaku baru sekali terlibat aksi pembegalan dan itu karena dipaksa.
"Saya dipaksa Ari yang masih belum ketangkep itu," kata Nur Hayati.
3. Sakit Hati pada Mantan
Wanita ini mengungkapkan, dia bersedia masuk dalam komplotan begal sebab target korban adalah mantan pacarnya, Dimas (22).
Dia juga dijanjikan akan mendapat upah uang sebesar Rp700.000 ika berhasil menggasak motor Dimas.
"Iya memang saya masih sakit hati sama mantan pacar ini," ungkapnya.
Akhirnya Nur menuruti kemauan para komplotan begal.
4. Janjian di Tempat Sepi
Modus yang digunakan pelaku dengan cara mendekati kembali mantan pacarnya.
Kejadian bermula saat pelaku menghubungi korban lewat aplikasi obrolan WhatsApp.
Setelah berbasa-basi, dia mengajak korban bertemu di kawasan wisata Ranu Klakah, tepatnya pada 14 Juli 2020 silam.
Dalam aksinya, Nur mengajak bertemu di tempat sepi.
Saat korban mendekati Nur, tiga pelaku lain datang. Mereka langsung menganiaya Dimas.
"Saya lari menjauh terus teman-teman mukuli mantan saya dan rampas sepeda motornya," ungkapnya.
Setelah Dimas menjadi korban pembegalan dirinya melaporkan kejadian itu ke polisi.
Sebelum Nur tertangkap, dua temannya lebih dulu diamankan polisi. Yakni Sainal (21) dan Muhammad (41).
"Saya waktu jadi DPO kerja pindah-pindah di Jember dan Mojokerto," jelasnya.
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, menjelaskan penyidik masih mengembangkan penyidikan. Karena tidak menutup kemungkinan ada TKP lain yang dilakoni.
"Anggota masih terus bekerja untuk mengembangkannya," jelasnya.
Dalam kasus ini, Nur Hayati dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dan Kekerasan dengan ancaman 7 tahun penjara.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul JANDA Muda, Pasang Perangkap, Ajak Kencan Mantan Pacar di Tempat Sepi, Ternyata