Ia mencontohkan, banjir yang mendera Queensland pada 2011 lalu membuat banyak anak kecil stres.
Mereka menyadari ada banyak hal di luar kendali dan bereaksi dengan banyak cara berbeda.
"Ada peningkatan gejala klinis yang pasti, gelisah, tak mau lepas dari orang tua, megamuk, cemas akan perpisahan dan sikap menentang orang tua," ucapnya.
Karena itu, kita harus cermat membicarakannya dengan anak untuk membantu mereka mengatasi trauma.
Selain itu, pemahaman sejak dini bisa menjadi mitigasi bencana yang membuat mereka menjadi pribadi yang lebih siap.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menemani anak setelah mengalami bencana alam yakni:
1. Mempertahankan rutinitas
Gempa bumi di Malang terjadi saat siang hari dan banyak anak sedang menjalani jadwal tidur siang.
Namun tidur siang tersebut rusak karena getaran kencang sehingga mengejutkan sang buah hati.
Maka, dokter Baldwin menyarankan untuk tetap mempertahankan tidur siang pasca bencana.