“Sabtu (3/4/2021) dinihari sekitar pukul 01.00 listrik rumah saya mati, saya kira jeglek karena pakai AC jadi tidak kuat. Saya dan suami ke teras menyalakan listrik naik meja," katanya, Senin (6/4/2021).
Usai menyalakan kembali listrik, dia dan suaminya, Ari (41) yang hendak kembali masuk ke rumah ternyata listrik kembali mati.
Percobaan kedua dia menyalakan meteran listrik, ternyara sudah dicegat perampok.
Suaminya yang bekerja di lingkungan ASN Pemkab Gresik langsung jatuh tersungkur dan diikat menggunakan tali rafia di kedua tangannya.
Kemudian Okni melihat perampok yang menutupi wajahnya dengan topeng, sarung tangan dan kaus kaki membawa sebilah celurit.
“Saya dan suami diancam dibunuh saat itu,” ucapnya.
Kedua tangan Okni juga diikat tali rafia, rambutnya ditarik oleh pelaku sambil membawa sebilah celurit.
Dia dipaksa untuk menunjukkan barang-barang berharganya yang disimpan di dalam rumah.
Pertama, menemukan sebuah handphone di atas kursi, kemudian uang di dompet sebesar Rp 800 ribu.
Tidak sampai di situ, Okni kembali dipaksa menunjukkan harta lainnya di dalam kamar.