Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Tahan Lihat Atlet Bulu Tangkis Indonesia Diusir dari All England, Presiden Jokowi Langsung Naik Pitam : Tak Bisa Didiamkan, Tidak Profesional

Saeful Imam - Minggu, 21 Maret 2021 | 14:29
Jokowi sesalkan penarikan mundur tim bulu tangkis Indonesia dari ajang All England
Kolase Grid network

Jokowi sesalkan penarikan mundur tim bulu tangkis Indonesia dari ajang All England

GridHITS.id - Bulan ini adalah bulan kurang menyenangkan bagi tim nasional bulu tangkis Indonesia.

Betapa tidak, saat sedang berjuang di kejuaraan bulu tangkis internasional, tiba-tiba mereka dipaksa mundur dari ajang tersebut.

Tindakan sepihak dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) ini jelas sangat merugikan.

Baca Juga:Jawab Rasa Penasaran Masyarakat, Gaji Seorang Atlet Bulu Tangkis Indonesia Ternyata Bisa Capai Puluhan Ribu Dollar hingga Tembus Angka Fantastis

Semua itu karena mereka satu pesawat dengan seorang penumpang yang belakangan diketahui positif corona.

Memang, perjalanan Indonesia keBirmingham, Inggris, menumpang pesawat Turkish Airlines pada Jumat (12/3/2021) malam WIB, dengan berbekal hasil negatif swab test PCR.

Tiba di Inggris,timnas bulu tangkis beserta officialdkk kembali menjalani tes swab PCR dan diharuskan karantina selama 12 jam hingga hasil tes keluar.

"Sekarang kami sedang menunggu hasilnya paling cepat 12 jam. Sampai hasil PCR keluar, kami tidak bisa keluar kamar. Jadi, saat ini harus menunggu di kamar masing-masing," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, pada Sabtu (13/3/2021).

Usai menunggu 12 jam, skuad Merah Putih dinyatakan negatif Covid-19.

Mereka lalu menggelar latihan di pusat kebugaran yang ada di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre pada Senin (15/3/2021).

Meski demikian, peserta All England termasuk tim bulu tangkis Indonesia masih harus menunggu kepastian kapan dimulainya turnamen level Super 1.000 itu.

Sebab, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menunda jadwal pertandingan All England 2021 karena adanya keraguan terhadap sejumlah hasil tes Covid-19.

Situasi tersebut kemudian membuat pihak penyelenggara melakukan tes ulang terhadap peserta All England, baik atlet maupun tim ofisial, yang hasil tesnya diragukan dan hasilnya negatif.

Baca Juga:Akun BWF Mendadak Diserang Ribuan Fans Imbas Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021: 'Belum Pernah Diserang Netizen Paling Tak Sopan se-Asia Tenggara?'

Singkat cerita, All England 2021 pun resmi bergulir di Utiliti Arena Birmingham, Rabu (17/3/2021) pukul 13.30 WIB waktu setempat atau 20.30 WIB.

Sebanyak tiga wakil Indonesia yang bertanding pun berhasil memastikan langkah ke babak 16 besar.

Mereka adalah Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Satu wakil lainnya, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga mengamankan tiket babak kedua setelah lawannya mengundurkan diri.

Temuan kasus positif Covid-19 pada penumpang pesawat Apes bagi tim Indonesia, setelah semua peserta dinyatakan negatif Covid-19, muncul kasus di luar circle All England.

Salah satu penumpang yang berada dalam pesawat yang sama dengan skuad Merah Putih terindikasi positif Covid-19.

Tim Indonesia mendapat e-mail dari NHS Terkait dipaksa atau ditarik mundurnya tim Indonesia, ofisial Merah Putih mengaku mendapat e-mail dari bagian tes dan penelusuran terkait Covid-19, National Health Service (NHS), di bawah Pemerintah Inggris.

"Anda telah diidentifikasi kontak dengan seseorang yang baru-baru ini dites positif Covid-19. Jadi, Anda harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri hingga 23 Maret," demikian bunyi e-mail NHS. "Anda harus melakukan ini, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala atau menerima hasil negatif saat dites," demikian bagian bunyi e-mail dari NHS tersebut.

"Sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, penumpang lain diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre." "Namun, dapat dipastikan keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua." Dengan keputusan BWF yang memaksa mundur tim Indonesia, wakil-wakil Merah Putih dipastikan tanpa gelar di All England 2021.

Baca Juga:Atlet Turki yang Satu Pesawat dengan Kevin Sanjaya Dkk Tetap Main di All England 2021, Marcus Gideon Kesal Diperlakukan 'Tidak Adil': Kenapa Kami Tidak Mendapatkan yang Sama?

PRESIDEN JOKOWI MARAH DAN KECEWA

Jelas, semua atlet dan ofisial bulu tangkis Indonesia marah dan kecewa karena merasa diperlakukan tidak adil saat penyelenggara All England 2021.

Apalagi saat timnas bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari kompetisi All England 2021.

Warganet pun bereaksi dan menyerang situs media sosial BWF.

Presiden Jokowi pun ikut memberikan pernyataan kecewa.

Jokowi melalui Menpora RI Zainudin langsung memerintahkan untuk mengambil tindakan tepat.

Pemerintah akan mengambil langkah tepat atas tindakan yang diterima tim Merah Putih.

Sementara Badminton World Federation/BWF pun meminta maaf melalui sosial medianya atas kondisi tersebut, termasuk kepada Yigit pebulutangkis Turki.

Reaksi Presiden

Baca Juga:Akun BWF Mendadak Diserang Ribuan Fans Imbas Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021: 'Belum Pernah Diserang Netizen Paling Tak Sopan se-Asia Tenggara?'

Presiden minta Kemenlu ambil tindakan.

"Presiden Jokowi meminta kepada kami dan kemenlu untuk melakukan langkah-langkah yang cepat dan terbaik, terutama untuk menyelamatkan anak anak kita di sana," kata Zainudin pada konferensi pers di Gedung Kemenpora RI, Jakarta, Jumat (19/3/2021) siang melansir BolaSport.com berjudul 'Menpora Ungkap Peran Presiden Jokowi Terkait All England Open 2021'.

"Di sisi lain, Pak Presiden juga meminta supaya perlakuan-perlakuan yang tidak baik kepada kita ini jangan didiamkan harus tetap dipersoalkan, tentu sudah ada jalur-jalurnya," katanya.

Menpora menjelaskan pemerintah tidak bisa turun tangan langsung soal olahraga, sehingga meminta NOC Indonesia dan PP PBSI untuk mengawal permasalahan tersebut.

"Kami memberikan dukungan mem-backup apa yang dibutuhkan NOC dan PBSI, kami mendorong itu, sangat jelas pernyataan kami," ujar Zainudin.

"BWF tidak profesional, BWF tidak transparan, BWF diskriminatif. Atas dasar itu, kami minta BWF direformasi," tambahnya.

Keputusan mendesak Indonesia mundur dari All England membuat masyarakat kecewa.

Baca Juga:Kecewa Berat Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, PBSI Sebut Ada Pihak yang Ketakutan Indonesia Menang: 'Indonesia Kandidat Juara 1'

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x