Dante menjelaskan bahwa temuan dua kasus mutasi B117 ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS), yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
Dilansir dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Wabah (CDC), WGS merupakan prosedur laboratorium yang menentukan urutan basa dalam genom suatu organisme dengan satu proses.
WGS membantu menghubungkan suatu kasus yang diteliti, dengan kasus lainnya sehingga wabah dapat dideteksi dan diselesaikan lebih cepat.
Dante mengatakan, dengan adanya temuan dua kasus yang terkait dengan mutasi B.1.1.7 ini, maka Indonesia akan menghadapi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesulitan yang semakin berat.
Gejala Corona B117 Berbeda dengan Corona Biasa
Berbeda dengan corona biasa yang ditandai dengan demam tinggi, flu, atau kehilangan indra penciuman.
Corona jenis baru ini punya gejala berbeda dengan corona sebelumnya.
Seperti diberitakan Kompas.com, 29 Januari 2021, sebuah survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan gejala yang paling banyak dialami dari mutasi virus corona B.1.1.7.
Orang yang terinfeksi Covid-19 dengan mutasi B.1.1.7 lebih merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya:
a. Batuk
b. Sakit tenggorokan