Belum Selesai Masalah dengan Kartika Putri, Dokter Richard Lee Buat Dewi Perssik Naik Pitam setelah Pasang Foto Sang Biduan di Youtube tanpa Izin, Mantan Istri Aldi Taher: 'Jangan Menjatuhkan!'

Dewi Perssik pun mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah melakukan perawatan di dokter kecantikan yang disebut Richard Lee melalui vlog-nya.

"Halo dokter terhormat @dr.richard_lee Kalo anda merasa dokter yg paling hebat, ya buktikan saja dipasien2 anda sendiri," ujar Dewi Perssik melalui akun Instagram-nya (12/2/2021).

"jangan menjatuhkan dokter lain atau siapalah yg dokter2an, apalagi memasang foto saya untuk dijadikan konten yang belum tentu kebenarannya, saya tidak pernah melakukan treatment dgn org yg anda sebut di konten anda," lanjutnya.

Mantan istri Saipul Jamil ini menekankan pada dokter Richard Lee untuk tidak asal mengambil berita dan tidak mengkonfirmasinya terlebih dahulu.

Menurut istri Angga Wijaya ini, menilai suatu produk bagus atau tidak itu juga bukan kapasitas dari Richard Lee.

"jgn asal comot berita dan tidak konfirmasi dgn sy atw minta ijin ke saya langsung," jelas Dewi.

"bukan kapasitas anda juga khan menyebut product jelek atau buruk, sy rasa itu bukan ranah anda. Sudah ada orang yg lebih profesional untuk mengecek setiap produk," lanjutnya.

Menunjukkan kepeduliannya dengan produk kecantikan yang berkualitas, Dewi Perssik mengaku jika setiap menerima endorse produk kecantikan, Dewi selalu mengecek apakah kosmetik tersebut memenuhi standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) atau tidak.

Baca Juga: Perseteruan Kartika Putri dan Dokter Richard Lee Belum Usai, Trending di Twitter, Warganet Ramai-ramai Dukung Sang Dokter Kecantikan sampai Buat Petisi!

"Perlu anda ketahui setiap saya diendorse skin care saya selalu mengecek BPOMnya, begitupun dengan klinik kecantikan," ujar Dewi.

"Kalau sdh ada badan BPOM apa masih diragukan ? Jadi cream atau klinik yg bagus itu harus dicek anda dulu ya?" terangnya.

Pada akhir caption unggahannya tersebut, Dewi menuliskan harapan untuk keduanya agar bisa terus mengedukasi tanpa menghakimi.