“Enggak ada yang nangis, tidak ada yang bersedih. Orangtua saya baik-baik aja, saya baik-baik aja, semuanya baik-baik aja,” lanjutnya.
Ia juga tampak ikhlas dengan kejadian pahit yang harus dihadapinya kini.
“Kan dari kemarin juga udah hati-hati. Ini namanya sudah jalan, jadi harus dijalani. Karena udah jalannya ya harus diikuti.
Kalau memang enggak jadi ya sudah, mungkin nanti ke depannya insyaallah dikasih yang lebih baik,” ungkap Ayu Ting Ting.
Mendengar pengakuan Ayu tersebut, psikolog Joice Manurung pun mengungkapkan pendapatnya.
Menurutnya, bahasa tubuh Ayu saat menceritakan kondisinya itu biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan dan perasaan tidak sanggup.
“Jika diperhatikan, ada satu ciri gesture atau gerakan tangan yang signifikan, yang diperlihatkan AT. Hal ini bisa menggambarkan perasaan yang sesungguhnya,” ucap Joice.
“Gesture ini disebut dengan adaptors, yaitu perilaku menyentuh diri yang didasari oleh adanya ketidaknyamanan, atau munculnya kecemasan atau adanya perasaan tidak sanggup, tidak mampu, mengendalikan lingkungan,” sambungnya.
Hal itu pun tampak dari beberapa gerakan yang dilakukan oleh Ayu, mulai dari menyentuh diri hingga memperbaiki masker.
Joice mengatakan, bahasa tubuh tersebut menunjukkan adanya kegelisahan.