Suku Baduy telah mengantisipasi dengan cepat virus Corona sejak pertama kali merambah Indonesia pada Maret 2020.
Caranya adalah dengan tidak memperbolehkan warganya keluar dan masuk wilayah mereka.
Warga Suku Baduy yang masih ada di perantauan diharuskan kembali, sedangkan yang sudah ada di wilayah Desa Kanekes, dilarang keluar.
“Warga Baduy yang ada di perantauan diperintahkan untuk langsung pulang, semua pulang dari Jakarta, Tangerang, Bandung,” ungkap Saija.
Ini adalah suatu pencapaian yang luar biasa, mengingat wilayah yang ditinggali Suku Baduy merupakan destinasi wisata budaya.
Tentu saja mereka menerapkan peraturan tersendiri kepada para wisatawan yang akan mengunjungi wilayah mereka.
Selain dengan pembatasan jumlah wisatawan, Suku Baduy juga memberlakukan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah kepada para wisatawan yang akan berkunjung.
Tidak hanya wisatawan, warga Baduy juga diwajibkan untuk selalu mengenakan masker.
Selain itu, mereka juga menggunakan cara tradisional untuk mencegah virus Covid-19, yaitu dengan menggelar ritual khusus.
Cara tradisional tersebut adalah ritual doa bersama warga Baduy yang disebut Nyareat.