GridHITS.id -Juwita Bahar sempat pingsan dan koma berhari-hari gara-gara tak mau makan nasi karena pengin cepat langsing.
Bagi kaum wanita sebaiknya berhati-hati saat hendak memilih program diet.
Jangan sampai apa yang dialami oleh pedangdut Juwita Bahar, putripedangdutkondang Annisa Baharini terjadi, bukannya badan langsing yang didapat melainkan nyawa yang terancam.
Ya, diet yang dijalani oleh putri Annisa Bahar ini adalah diet karbodhirat tapi dengan cara yang sangat ekstrem.
Diet karbohidrat atau diet karbo ini merupakan program diet yang membatasi asupan karbo seperti nasi, mi, roti, dan lain-lain.
Ia mencoba mengurangi nasi secara bertahap, lalu tak makan nasi sama sekali selama dua tahun.
Memang, ia boleh makan apa saja, kecuali asupan karbodhirat tersebut.
Akibatnya sangat fatal karena keseimbangan nutrisi pada tubuhnya terganggu, gangguan kesehatan yang sangat berbahaya.
Dirangkum GridHITS.id dari berbagai sumber, saat itu usia Juwita Bahar masih sangat belia, yaitu 10 tahun.
Ia tertarik berdiet karena mulai merambah dunia entertainment yang menomorsatukan wajah dan penampilan hingga tubuh gemuk Juwita menjadi sorotan.
Ia pun menjalani diet agarpenampilannya lebih menarik.
Saat itu, diet yang dijalani memang ekstrim dimana ia tak makan nasi sama sekali.
Memang perutnya kenyang karena ia tetap boleh makan apa saja, termasuk makanan dengan tinggi protein, hanya saja tubuh tetap kekurangan nutrisi dari karbohidrat.
Baca Juga:Tiga Hari Usai Wafatnya Chacha Sherly, Polisi Tetapkan Sopir Chacha Sebagai Tersangka
TUBUH LANGSING TAPI KOMA 15 HARI
Diet ketat tak makan nasi itu pun berhasil, tubuhpedangdut yang kerap berseteru dengan ibunya itu menjadi ramping dan langsing.
Sayangnya, kesehatannya justru malah memburuk.
Ia sempat pingsan hingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu, ia didiagnosa alami penyakitakibatgangguan kekebalan tubuhnya, bahkan fungsi otaknya ikut terdampak.
Jadi kayak protein dan karbohidratnya enggak seimbang. (Gara-gara itu) aku sakit maag, terus panas dan demam," ucap Juwita kepada kompas.com saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2020).
Setelah diselidiki, semua itu karena tubuhnya kekurangan asupan karbohidrat yang cukup.
Dari situ, ia mulai belajar diet sehat, salah satunya adalah diet mayo di usia 20 tahun.
Dietnya saat ini lebih teratur.
Diet ini menekankan pola makan sehat dengan menjauhi gula, garam, dan lemak.
Ia pun lebih menyukai masakan yang dikukus, direbus, dan ditumis dengan minyak zaitun daripada makanan goreng-gorengan.
Memang diet itu membutuhkan lama untuk melangsingkan badan, tapi setidaknya tidak mengganggu kesehatannya.
Sampai saat ini ia mengaku kapok untuk menjalani diet ketat dan lebih memilih gaya hidup sehat dan seimbang.