Bagaimana membedakan kehilangan indra penciuman akibat virus corona dan pilek? Dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit RS Columbia Asia (RSCA) Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L(K) menjelaskan perbedaan keduanya.
Baca Juga: Akhirnya Orang Hebat dari Indonesia Bongkar Kelemahan Virus Corona yang Bisa Membuatnya Tak Berdaya
Ia menyebutkan, rongga hidung menjadi tempat masuk paling favorit bagi virus corona.
Sebab, penularan virus ini melalui percikan (droplet) dan airbone.
"Di hidung ini, aliran udara lebih dari 75 persen terarah ke atap hidung. Di sana ada ujung-ujung saraf penciuman atau saraf penghidu," Kata Delfitri yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/12/2020).
"Karena atap hidung kita ini melengkung, maka partikel-partikel yang terbawa akan terbentur dan menyangkut di sana," lanjutnya.
Kondisi ini yang membuat saraf penciuman terkena virus corona.
Karena sifat virus merusak sel, membuat peradangan, hal ini membuat saraf penciuman terganggu dan berakibat hilangnya indra penciuman.
"Ini bisa temporer dan bisa juga permanen. Kalau sarafnya sudah mati, enggak bisa sembuh lagi," jelas dia.
Sementara itu, hilangnya indra penciuman akibat pilek atau influenza disebabkan oleh peradangan pada selaput lendir di seluruh hidung.
Baca Juga: Akhirnya Orang Hebat dari Indonesia Bongkar Kelemahan Virus Corona yang Bisa Membuatnya Tak Berdaya