Follow Us

Buat Masyarakat Waspada Usai Beredar Kabar Wanita Alami Kebocoran Cairan Otak Saat Jalani Swab Test, Dokter Spesialis THT Beri Penjelasan

Safira Dita - Senin, 30 November 2020 | 14:20
Beredar Kabar Wanita Alami Kebocoran Cairan Otak Saat Jalani Swab Test, Dokter Spesialis THT Beri Penjelasan

Beredar Kabar Wanita Alami Kebocoran Cairan Otak Saat Jalani Swab Test, Dokter Spesialis THT Beri Penjelasan

Setelah itu, wanita tersebut mengalami sakit kepala, muntah, leher kaku dan kerentanan pada cahaya.

"Sebelumnya, dia pernah melakukan swab untuk prosedur lain, di sisi yang sama, tidak ada masalah sama sekali. Dia merasa mungkin swab kedua tidak menggunaan teknik yang baik, dan terlalu masuk (ke dalam hidung) terlalu dalam," jelas Walsh, dalam makalah yang dipublikasikan di JAMA Otolaryngology.

Melihat hal tersebut, Walsh memperingatkan agar tenaga medis profesional harus berhati-hati dalam mengikuti protokol pengujian dengan cermat.

Dokter bedah kepala dan leher ini mengatakan orang yang pernah menjalani operasi sinus atau dasar tengkorak yang ekstensif harus mempertimbangkan melakukan tes usap (swab) dan mempertimbangkan tes oral jika tersedia.

Lantas, benarkan tes swab Covid-19 sangat berbahaya seperti itu?

Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Anton Sony Wibowo, menegaskan, tes swab atau usap hidung tidak akan menyebabkan kerusakan otak seperti yang dinarasikan dan beredar di media sosial.

Selain itu, kata Anton, ada netizen yang mengklaim tes usap hidung yang tajam telah menusuk otak dan membuatnya melakukan lobotomi.

Baca Juga: Sudah Swab Test Sebelum Berangkat, 13 Jamaah Umrah Asal Indonesia Positif Covid-19: Jadi Tanggung Jawab dari Kuasa dan Pemerintah Arab Saudi

Baca Juga: Tarif Swab Test dan PCR Terbaru di Rumah Sakit serta Klinik Banjarmasin Secara Mandiri, November 2020

Ia menekankan, tes swab aman dilakukan dan tidak membahayakan atau merusak otak.

Sebab, tes usap ini tidak akan mencapai hingga penghalang darah otak.

Lokasi penghalang darah otak relatif jauh dari lokasi anatomi tempat swab dilakukan. Anton mengatakan, penghalang darah otak dilindungi tulang dasar otak yang relatif kuat.

Source : Gridhealth

Editor : Hits

Baca Lainnya

Latest