Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kabar Gembira Cuti Bersama Akhir Tahun 11 Hari Nampaknya Harus Pupus, Ahli Epidemiologi Sarankan Diskon Tiket Dihapus

Safira Dita - Senin, 30 November 2020 | 12:37
Cuti Bersama Akhir Tahun 11 Hari Nampaknya Harus Pupus, Ahli Epidemiologi Sarankan Diskon Tiket Dihapus
Freepik.com

Cuti Bersama Akhir Tahun 11 Hari Nampaknya Harus Pupus, Ahli Epidemiologi Sarankan Diskon Tiket Dihapus

Kabar Gembira Cuti Bersama Akhir Tahun 11 Hari Nampaknya Harus Pupus, Ahli Epidemiologi Sarankan Diskon Tiket Dihapus

GridHITS.id -Belakangan beredar kabar jika cuti bersama akhir tahun 11 hari akan dihapus demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Seperti diketahui jika cuti bersama yang berimbas pada libur panjang juga bisa berpengaruh pada kenaikan angka positif Corona

Ya, nampaknya harapan masyarakat harus pupus karena Jokowi minta pengurangan cuti bersama akhir tahun nanti.

Seperti kita ketahui bersama jika Jokowi memberikan keputusan untuk mengganti libur lebaran kemarin pada akhir tahun nanti.

Sebagian masyarakat Tanah Airpun tengah menantikan adanya cuti pengganti lebaran Idul Fitri tersebut.

Dikabarkan sebelumnya jika libur lebaran Idul Fitriakan dipindahkan pada akhir Desember 2020 nanti.

Namun tampaknya, harapan masyarakat tersebut pupus sudah lantaran pengumuman yang baru saja diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga:Ramai Kabar Virus Corona Menular Lewat Udara, 3 Hal Ini Ternyata Bisa Bawa Covid-19 Walau Berdiam di Rumah Saja

Baca Juga:Berita Terbaru Bansos Covid-19 2020 hingga Susi Pudjiastuti Ikut Buka Suara: Sudah Uang Saja, Cash

Melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Presiden Jokowi menyatakan untuk mengurangi cuti lebaran tersebut.

"Berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan pengurangan."

"Beliau memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait, terutama yang berkaitan dengan masalah libur akhir tahun pengganti libur bersama Idul Fitri," tutur Muhadjir dalam Keterangan Pers Menteri Terkait Hasil Rapat Terbatas, Senin (23/11/2020).

Sebelumnya, pemerintah telah menjanjikan adanya penggeseran libur lebaran Idul Fitri pada akhir Desember 2020.

"Tambahan cuti bersama hari raya Idul Fitri yang semula tanggal 26-29 Mei 2020, dicabut dan digeser ke akhir tahun pada tanggal 28-31 Desember 2020," kata Muhadjir Effendy pada Mei 2020 lalu.

Baca Juga:Ramai Kabar Virus Corona Menular Lewat Udara, 3 Hal Ini Ternyata Bisa Bawa Covid-19 Walau Berdiam di Rumah Saja

Baca Juga:Berita Terbaru Bansos Covid-19 2020 hingga Susi Pudjiastuti Ikut Buka Suara: Sudah Uang Saja, Cash

Kendati demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan cuti pengganti libur lebaran akan diberikan.

Sebelumnya, libur akhir tahun dijadwalkan akan dimulai pada 24 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021.

Ini merupakan penggeseran jatah cuti bersama Idul Fitri 1441 Hijriah berdasarkan Keputusan Presiden tentang Cuti Bersama Pegawai ASN Tahun 2020 yang ditandatangani pada 18 Agustus 2020.

Dengan tambahan itu, libur akhir tahun 2020 akan berjumlah 11 hari hinggadurasi libur akhir tahun yang begitu panjang ini menuai polemik dari sejumlah pihak.

Beberapa saran terkait libur panjang akhir tahun ini juga datang dari ahli epidemiologi terkait Covid-19 di Tanah Air.

Epidemiolog Griffith University, Australia Dicky Budiman berpendapat, peniadaan libur panjang akhir tahun ini juga harus didukung dengan penghapusan diskon tiket.

"Saya setuju untuk dikurangi saja libur-libur itu, tetapi juga perlu dibatasi pergerakan dari masyarakat," ucap Dicky, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (25/11/2020) pagi.

"Ini harusnya di sektor-sektor perhubungan harusnya memperkuat kebijakan ini. Bukan malah memberikan diskon-diskon tiket dan kemudahan-kemudahan dalam perjalanan ke luar kota. Jangan didukung dengan adanya diskon tiket," sambungnya.

Apabila diskon dan kemudahan dalam perjalanan tetap diberikan, hal itu justru tidak sejalan dengan apa yang diperintahkan oleh Presiden Jokowi.

Larangan mobilisasi Epidemiolog kolaborator saintis LaporCOVID Iqbal Elyazar mengatakan, pemangkasan cuti bersama juga harus dibarengi dengan larangan tegas dari pemerintah terkait mobilisasi masyarakat.

Jika tidak, pemangkasan cuti bersama itu tidak akan efektif dan terkesan sia-sia.

"Pertama, karena tetap ada liburan Natal dan Tahun Baru di mana orang masih akan tetap berupaya untuk menambah liburan. Apalagi untuk orang-orang yang bukan PNS (pegawai negeri sipil)," kata Iqbal, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

"Sama halnya tidak ada larangan, sanksi, hambatan untuk pulang kampung atau mudik atau mengunjungi tempat-tempat hiburan atau wisata selama periode dua minggu tersebut," lanjutnya.

Baca Juga: Penantian Masyarakat Terkait Cuti Bersama Harus Pupus Karena Jokowi Minta Pengurangan Cuti, Sri Mulyani Beri Penjelasan

Baca Juga: Kabar Gembira Terkait Cuti Bersama Akhir Tahun Pupus, Jokowi Minta Pengurangan Cuti Pengganti Libur Lebaran Idul Fitri

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x