Padahal kekurangan folat serta rendahnya tingkat vitamin B6 dan vitamin B12 bisa merusak DNA sperma.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan homosistein yang menyusun protein.
Apabila seorang pria tidak mendapat jumlah folat yang cukup dari makanan seperti sayuran berdaun hijau, maka bisa mengonsumsi suplemen.
Dr Clark mengatakan, suplemen multivitamin dapat memberikan folat yang cukup dan bisa mengatasi masalah kerusakan pada DNA sperma dalam waktu dua bulan.
Pilihlah suplemen yang mengandung seng, selenium, vitamin C, vitamin E, dan ko-enzim Q untuk mengoptimalkan kesuburan. Selain itu, konsumsilah dalam dosis yang tepat.
Sebab terlalu banyak atau terlalu sedikit mengonsumsi multivitamin sama-sama berdampak buruk bagi sperma.
Hal lain yang bisa menyebabkan ketidaksuburan pada pria adalah obesitas serta kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Zat beracun pada rokok diperkirakan menjadi penyebab 13 % infertilitas karena merusak DNA sperma.
Sedangkan alkohol memengaruhi kualitas sperma karena meningkatkan produksi estrogen di hati dan meracuni sel di testis.
Oleh karenanya, perubahan gaya hidup berpengaruh besar terhadap kualitas sperma.