Sejauh ini, tak ada pasien yang diobati dengan CT-P59 dalam penelitian yang memerlukan rawat inap atau terapi antivirus lain.
Menurut perusahaan, pengobatan tersebut juga dapat ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan yang signifikan secara klinis.
Diketahui untuk menilai efektivitas dan keamanan suatu produk seperti obat maupun vaksin, perlu dilakukannya uji klinis, disamping pengujian pada hewan atau uji pra-klinis.
Menurut Mayo Clinic, uji klinis merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan kepada manusia.
Dimana orang yang menjadi sampel bisa sampai ribuan atau puluhan ribu, serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar bahkan bisa bertahun-tahun.
Kini, mereka merencanakan uji coba fase 2 dan 3 secara global.
Uji coba tahap ketiga akan dilakukan pada sekitar 1.000 pasien virus corona tanpa gejala dan mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 di Korea Selatan.
Perawatan dengan menggunakan obat ini ditujukan untuk melawan virus corona dan memblokirnya agar tidak mengunci sel manusia.
Celltrion mulai memproduksi obat secara komersial pada September 2020.
Angka itu kemungkinan akan bertambah sekitar 1 juta untuk mengantisipasi permintaan di pasar domestik dan luar negeri.