Ahli Herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Amir Hamidy, mengatakan musim hujan memang waktu ketika telur-telur ular kobra menetas.
"Fenomena ini kan sudah terjadi beberapa tahun lalu, cuma tahun lalu (2019) kan sangat masif," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/11/2020).
Amir mengatakan, dengan menetasnya telur-telur ular, maka secara otomatis akan terjadi kenaikan populasi.
Namun, populasi yang naik adalah anakan ular.
"Cuma memang fenomena tahunan ini harus kita monitor. Mungkin 10 tahun lalu enggak seperti ini ya. Yang mungkin harus kita intensifkan adalah laporan dan kewaspadaan dari masyarakat," ujar dia.
"Sehingga pendataannya akan lebih bagus. Kalau pendataannya lebih bagus, kita akan bisa melihat tren-nya seperti apa, apa yang terjadi dengan fenomena seperti ini," imbuhnya.
Menurut Amir, monitoring tidak hanya dilakukan dalam kuran waktu satu atau dua tahun, melainkan berkesinambungan setiap tahun, untuk melihat apakah fenomena ini akan terus terjadi.
Dia menambahkan, masa penetasan ini tidak hanya terbatas pada jenis ular kobra saja, melainkan juga termasuk jenis-jenis ular yang lain.
Cegah ular masuk rumah
Untuk mencegah ular masuk ke rumah, Amir memberikan beberapa saran, yaitu: