Joeharno menjelaskan, semula Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Wasmad Edi Susilo mengajukan izin acara pertunjukan musik.
Kepada polisi yang bersangkutan, ia awalnya mengaku hanya akan membuat acara sederhana dengan panggung kecil untuk sekadar menghibur tamu.
Namun, menjelang siangnya polisi mencoba mengecek kebenaran izin tersebut dan ternyata acara yang digelar sebaliknya.
Di sebuah lapangan, berdiri megah panggung yang cukup besar layaknya sebuah konser itulah hingga memicu kerumanan massa.
Karena izin awal dengan faktanya berbeda, Joeharno mengambil sikap untuk menegur yang bersangkutan.
Joeharno meminta agar acara konser tidak dilanjutkan dan akhirnya izin acara yang sempat diberikan polisi akhirnya dicabut.
Alasan dicabutnya izin tersebut, karena polisi menganggap jika izin tersebut tidak sesuai dengan permohonan awal.
Meski akhirnya tak mengangongi izin kepolisian, Wasmad tak mengindahkannya dan berkukuh ingin tetap melanjutkan acara tersebut dengan alasan sudah telanjur dipersiapkan.
"Karena kegiatan ini sudah disiapkan, maka dia (tuan rumah) menyatakan tidak akan melibatkan TNI dan Polri untuk pengamanan dan akan menanggung sendiri semua risiko yang terjadi," kata Joeharno.
Setelah mendengar sendiri alasan dari Wakil Ketua DPRD Tegal tersebut, Joeharno mengaku tak bisa berbuat banyak.