Cerita lain muncul tentang orang-orang berusia di bawah 50 tahun dengan gejala serius hingga ramai dibicarakan di media sosial, seiring itu muncul juga pertanyaan apakah orang berusia muda yang sehat harus lebih peduli akan kasus Covid-19.
Ada alasan bagi orang di setiap kelompok usia untuk berhati-hati, kata pakar kesehatan, namun bukan karena pemahaman tentang siapa yang paling rentan terhadap virus sudah berubah.
Hanya karena orang tua lebih mungkin mengembangkan kasus Covid-19 yang parah atau lebih berisiko meninggal dunia, tidak berarti orang yang lebih muda terbebas dari ancaman itu.
Sedikit jumlah dari kasus Covid-19 terparah di kalangan orang berusia muda masih belum membuktikan data yang menunjukkan, bahwa manula adalah yang paling rentan.
Data CDC menyoroti kaum muda tidak kebal terhadap sakit parah, dengan 38 persen pasien yang dirawat di rumah sakit berusia antara 20 - 54 tahun.
Namun, data tersebut mungkin tidak sepenuhnya mewakili apa yang terjadi di Amerika Serikat.
Laporan CDC menganalisis 2.500 kasus pertama yang dilaporkan di AS, dan gelombang kasus pertama bisa menjadi yang terparah karena pengujian sangat terbatas di negara ini untuk beberapa waktu.
Pasien yang memiliki gejala paling menonjol adalah mereka yang dites terlebih dahulu, maka bisa saja orang dengan gejala lebih rendah tidak diperhatikan.
Namun, data itu mengonfirmasi apa yang telah dipelajari dari negara lain.
Yaitu risiko kematian akibat Covid-19 meningkat drastis seiring bertambahnya usia, dengan 80 persen kematian pada orang di atas 65 tahun.