"Itu memang masih majority-nya (mayoritas) dari pasien positif yang datang ke rumah sakit adalah dari permukiman," lanjut dia.
Tingginya transmisi lokal ini diduga karena banyak orang yang tak menyadari terjangkit virus corona.
Karena tidak menyadari telah terjangkit, orang tersebut beraktivitas seperti biasa di lingkungan permukimannya.
"Sehingga, kita lalu menemukan klaster-klaster baru di sekitar wilayah itu yang saling berdekatan," ungkap Dewi.
Oleh sebab itu, Dewi menegaskan, peran masyarakat dalam menekan laju penularan Covid-19 sangat penting.
Masyarakat diminta terus menjalankan protokol kesehatan.
"Dengan kita tetap disiplin terapkan protokol kesehatan di mana pun berada, kita bisa mencegah penularan itu. Jaga jarak, pakai masker, rajin mencuci tangan, hindari keluar rumah jika tidak mendesak," tambah Dewi.
Dewi menambahkan, penjagaan perbatasan wilayah terbukti mampu menekan angka kasus positif Covid-19 yang berasal dari luar (imported case).
Ia mencontohkan wilayah Raja Ampat, Gunung Singkawang di Kalimantan Barat, dan Pasaman di Sumatera Barat yang memasuki kategori zona hijau.
"Yang kita pelajari juga di antaranya adalah satu, mereka dengan tetap menjaga perbatasan wilayah keluar masuk. Ini salah satunya, karena ini mungkin menghindari adanya imported cases dari luar ke dalam,” kata Dewi.