Namun, kelemahan rapid test adalah bisa menghasilkan 'false negative' yakni ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif. Ini terjadi jika rapid test dilakukan kurang dari 7 hari setelah terinfeksi.
Seperti diketahui, rapid test merupakan alat test mandiri yang dikembangkan oleh pengusaha asal Indonesia.
Alat rapid test Sensing Self diketahui telah mendapatkan lisensi edar dari tiga pasar penting di dunia, yaitu Eropa (mendapatkan sertifikasi CE), India (disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research).
Serta Amerika Serikat (FDA) namun dengan syarat bahwa penggunaannya harus dilakukan di lembaga medis formal.
TCM (Tes Cepat Molekuler)
Jenis tes ini biasa digunakan untuk pasien penyakit tuberkolosis (TB). Dengan metode TCM, pemeriksaan akan menggunakan antigen.
Lebih lanjut, pemeriksaan pada TCM dilakukan dengan menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Tes ini akan mengidentifikasi RNA pada virus corona pada mesin yang menggunakan cartridge khusus yang bisa mendeteksi virus corona.
Baca Juga: Saking Menumpuknya Mayat Korban Covid-19, Milan Tutup Tempat Kremasi
Hasil tes TCM ini dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam, untuk menentukan pasien positif maupun negatif.
Metode TCM ini mulai digunakan sesuai usulan dari pemerintah melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto. Hal tersebut disampaikannya pada Selasa (1/4/20) lalu.