Semua relawan tidak menderita penyakit diabetes, kardiovaskular dan kanker di awal penelitian.
Peneliti menilai konsumsi kentang para relawan menggunakan kuesioner yang harus mereka isi.
Para peneliti juga mengevaluasi perubahan konsumsi kentang mereka dalam kurun waktu empat tahun, dan mengidentifikasi kemunculan diabetes tipe-2 dari laporan yang diberikan para relawan.
Laporan-laporan itu kemudian divalidasi untuk membuktikan kebenarannya.
Kentang Goreng: Risiko Terbesar Diabetes
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa peserta yang sering mengonsumsi kentang (dipanggang, direbus, dihaluskan, atau digoreng), mengalami peningkatan risiko diabetes tipe-2 yang signifikan, lebih tinggi dibanding peserta lainnya.
Setelah dikurangi dengan faktor demografi, gaya hidup, dan faktor risiko dari makanan lain, didapat hasil sebagai berikut:
1. Peserta yang makan kentang kurang dari dua sampai empat porsi per minggu memiliki peningkatan risiko diabetes tipe-2 sebanyak tujuh persen.
Baca Juga: Tak Main-main! Berikut 10 Manfaat Luar Biasa Jika Rajin Memberikan Mentimun untuk Anak-anak
2. Peserta yang makan kentang sebanyak tujuh porsi atau lebih per minggu memiliki peningkatan risiko sebesar 33 persen.
3. Peserta yang sering makan kentang goreng memiliki risiko diabetes tipe-2 yang lebih tinggi dari peserta yang makan kentang panggang, rebus, dan tumbuk.