Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belum Usai Corona Menyerang, Ratusan Babi di Palembang Dinyatakan Mati Terinfeksi Flu Babi Afrika, Kenali Gejala Ini Sebelum Terlambat

Safira Dita - Senin, 13 Juli 2020 | 11:46
Ratusan Babi di Palembang Dinyatakan Mati Terinfeksi Flu Babi Afrika, Kenali Gejala Ini Sebelum Terlambat
Freepik

Ratusan Babi di Palembang Dinyatakan Mati Terinfeksi Flu Babi Afrika, Kenali Gejala Ini Sebelum Terlambat

Belum Usai Corona Menyerang, Ratusan Babi di PalembangDinyatakan MatiTerinfeksi Flu Babi Afrika, Kenali Gejala Ini Sebelum Terlambat

GridHITS.id - Baru-baru ini ratusan babi di Palembang dinyatakan mati terinfeksi flu babi Afrika menjadi perbincangan.

Pasalnya, kabar mengejutkan ini datang di saat virus corona masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia.

Munculnya flu babi Afrika ini nampaknya membuat masyarakat agar lebih waspada akan penularan virus baru ini.

Di tengah merebaknya wabah virus corona, sebanyak 878 babi di Palembang dilaporkan mati mendadak.

Ilustrasi virus flu babi

Ilustrasi virus flu babi

Kematian ratusan babi tersebut lantaran diduga terkena virus flu babi afrika atau African Swine Fever (ASF).

Rupanya jumlah kematian yang mencapai ratusan itu sudah terjadi sejak Maret lalu.

Berdasarkan keterangan dari Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) Cabang Sumatera Selatan, Jafrizal, pihaknya awalnya curiga lantaran ampas tahu beberapa hari terakhir mengalami lonjakan.

Baca Juga: Belum Usai Wabah Virus Corona, Muncul Flu Babi Jenis Baru yang Bisa Jadi Ancaman Meluasnya Pandemi Baru

Baca Juga: Waspada! Pakar Ahli Ungkap Flu Babi Jenis Baru yang Melanda China Bisa Lebih Ganas dan Menular Lewat Kontak Langsung

Seperti diketahui, ampas tahu tersebut merupakan pakan babi yang biasa digunakan oleh peternak.

Atas kondisi itu, mereka langsung melakukan penelusuran ke peternakan babi sejumlah tepat dan mendapati sebanyak 878 babi mati mendadak.

Pihak peternak pun tidak melaporkan hal tersebut, PDHI pun baru menetahui ini pada Kamis (2/7/2020) lalu, seperti dilansir dari Kompas.com.

Babi
freepik.com

Babi

"Peternak tidak melaporkan hal ini ke kami, jika sudah ada ratusan babi yang mati,"kata Jafrizal, Jumat (3/7/2020), dikutip dari Kompas.com.

Pihak PDHI kemudian mengirimkan satu sampel ke Balai Veteriner Lampung untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Pandemi Corona Masih Jatuhkan Banyak Nyawa, China Kembali Temukan Virus yang Berisiko Timbulkan Pandemi Lagi

Baca Juga: Waspada Virus Corona Menular Lewat Udara, 7 Gejala Langka Ini Akan Mulai Muncul Saat Terkena Virus Covid-19

Menurut hasil pemeriksaan itu, Jafrizal mengonfirmasi bahwa sampel tersebut dinyatakan positif virus flu babi afrika.

"Sudah positif untuk daging (sampel) yang dijual di pasar, kalau di kandang sudah tidak ditemukan lagi," ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, drh Jafrizal kepada Antara, Sabtu (11/7/2020).

Menurut dia, meski mungkin sudah ada yang dikonsumsi oleh warga, daging babi tersebut tetap aman karena jenis penyakit itu hanya menular dari hewan yang sakit ke hewan lainnya, serta belum pernah terbukti menular ke manusia.

Dikutip dari Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) adalah virus yang menyerang hewan babi, baik babi hutan yang liar maupun babi lokal di peternakan. Flu ini berasal dari virus family Asfarviridae.

Virus flu babi Afrika bukan ancaman bagi kesehatan manusia dan tidak dapat ditularkan dari babi ke manusia.

Virus ini ditemukan di negara-negara di seluruh dunia, terutama di Afrika sub-Sahara. Baru-baru ini, telah menyebar melalui Cina, Mongolia dan Vietnam, serta di beberapa bagian Uni Eropa.

Sejauh ini, belum ada vaksin yang disetujui untuk virus flu babi Afrika.

Baca Juga: Masker dan Cuci Tangan Tak Cukup Tangkal Virus Corona, Pakar Ahli Bagikan Cara Efektif Cegah Penyebaran Covid-19 Lewat Udara

Baca Juga: WHO Bunyikan Peringatan Untuk Seluruh Dunia Termasuk Indonesia Berpotensi Jadi Episentrum Virus Corona, Masyarakat Diminta Waspada: Ini Belum Berakhir

Menurut Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman, Departemen Pertanian Amerika Serikat, siapa pun yang bekerja dengan babi harus terbiasa dengan tanda-tanda virus flu babi Afrika, di antaranya:

- Demam tinggi

- Nafsu makan berkurang dan tampak lemah

- Kulit merah, bernoda atau lesi kulit

- Diare dan muntah

- Batuk dan susah bernapas

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul: Corona Belum Usai, Ratusan Babi di Palembang Mati Mendadak Terinfeksi Virus Flu Babi Afrika

Source : Gridhealth

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x