Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Beberapa Hari Heboh karena Namanya Aneh, Dita Leni Ravia Langsung Dapat Berkah Sampai Ia Kaget, Apa?

Saeful Imam - Rabu, 08 Juli 2020 | 20:58
Ketika nama Dita Leni Ravia menjadi viral.
kompas

Ketika nama Dita Leni Ravia menjadi viral.

"Di daerah Sunda, kalau kita perhatikan, banyak nama puitis. Ada suku kata yang diulang sehingga puitis," tambahnya.

Sunu juga menyebut contoh lain, yaitu di Jawa, di mana ada orangtua yang memberi nama anaknya dengan nama hari atau pasaran, seperti "Senen", "Rebo", "Kemis", dan "Kliwon".

"Karena pengaruh Islam, ada juga yang menamai anaknya Muhammad. Namun, lidah jawa mengucapkannya menjadi Mokamad. Ada juga Hasyim menjadi Kasim," sambungnya lagi.

Adapun di Bali, nama menunjukkan kasta dan urutan.

Misalnya kasta Sudra, ada urutan nama yaitu Wayan, Putu, Gede, Made, Kadek, Nengah, Nyoman, Komang, dan Ketut yang menunjuk ke urutan anak.

"Di tempat lain, pastilah berlaku tradisi, kebiasaan, atau ketentuan yang berbeda pula," ujarnya.

Baca Juga:Bertahun-tahun Saksikan Ibunya Selingkuh di Belakang Anang, Aurel Hermansyah Syok Lihat Uya Kuya Main Perempuan di Depan Matanya, Trauma?

Baca Juga:Sang Suami Banjir Tudingan Sebagai Playboy dan Tukang Selingkuh, Laudya Chyntia Bella Terang-terangan Ngaku Lelah

Menyuarakan doa Seiring perkembangan zaman, Sunu mengamati bahwa aturan, tradisi, dan kebiasaan pun berubah.

"Orang bisa saja terpengaruh oleh budaya populer, lalu memberi nama anaknya dengan nama orang terkenal, entah karena prestasinya atau profesinya," kata Sunu.

"Maka, tak heran kalau di kampung-kampung dijumpai nama Maradona, Ronaldo, dan nama-nama lain," sambungnya.

Menurut dia, dalam konteks tersebut, orangtua memberi nama, selain untuk memberi tanda, juga untuk menyampaikan harapan.

Source : Kompas

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x