"Dua hari yang lalu kita telah memusnahkan jamur enoki, karena beberapa negara di Australia, Amerika dan beberapa negara lain, telah menginfokan bahwa jamur enoki mengandung listeria," ujar Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ir. Yasid Taufik MM dalam seminar webinar, Rabu (24/06/2020).
Dilansir dari Kompas.com, jamur enoki disebut menyebabkan infeksi karena tercemar bakteri listeria monocytogenes.
Baca Juga: Segera Hentikan Kebiasaan Menyimpan Saus Sambal di dalam Kulkas Jika Tak Ingin Alami Kerugian Ini
Listeria sendiri adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri dan membuat makanan menjadi beracun.
“Menyebabkan penyakit listeriosis terutama bagi golongan yang rentan seperti balita, manula, dan ibu hamil,” ujar Yazid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).
Ia mengatakan, Kementerian Pertanian melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP) telah menindaklanjuti informasi dari International Food Safety Authority Network (Infosan) yg merupakan jaringan keamanan pangan international di bawah FAO/WHO.
Yazid mengatakan, OKKPP telah menindaklanjuti informasi itu dengan melakukan inspeksi dengan melakukan pengujian terhadap jamur enoki.
“Dari pengujian tersebut ternyata sama (tercemar listeria),” ujar dia.
Kementerian Pertanian pun lebih memperketat pemeriksaan jamur enoki yang masuk ke Indonesia.
Yazid mengatakan, bakteri listeria ini cukup berbahaya, meskipun bakteri dapat dihilangkan dengan pemanasan pada suhu 75 derajat celcius.
"Kami mengimbau kepada konsumen yang akan mengonsumsi jamur enoki agar dilakukan pemanasan di atas 75 derajat Celcius karena bakteri tersebut mati pada suhu tersebut," ujar Yazid.