Polisi yang menerima laporan dari masyarakat segera menindaklanjuti kasus ini.
Singkat cerita kepolisian berhasil menjalin kontak dan bertemu dengan seorang wanita pramuria bernama Liu.
Polisi China kemudian menangkapnya dan menginterogasi Liu.
Liu kemudian mengaku bahwa ia diperkenalkan dengan jaringan prostitusi ini oleh seorang teman di kampung halamannya, Chongqing.
Rupanya para wanita pramuria itu sudah tidak perawan, para pelanggan ditipu mentah-mentah dengan menggunakan darah belut.
Darah belut yang sudah diserap dalam spon dipalsukan oleh para pelaku sebagai darah keperawanan mereka.
Seorang wanita pramuria perlihatkan spon untuk menyerap darah belutBelut dipilih karena karakteristik darahnya mirip manusia.
Baca Juga: Segera Hentikan Kebiasaan Menyimpan Saus Sambal di dalam Kulkas Jika Tak Ingin Alami Kerugian Ini
Liu juga berkata setidaknya ada sepuluh orang asal Chongqing yang terlibat dalam penipuan status keperawanan ini.
Seperti dikutip dari Kompas.com, seorang perwira polisi yang menangani kasus ini bernama Hao Pengfei berkata "Jaringan ini sangat terorganisasi dengan baik, dan tiap anggota memiliki tanggung jawab spesifik."
"Saat mereka berada di lokasi baru, maka pemimpin jaringan akan membeli data personal secara ilegal," katanya