Mereka diminta untuk memperbaiki kembali sesuai data yang ada untuk kemudian mendaftar kembali.
Disebutkan pula jika merekayang melakukan perbaikan itu tidak akan dikenai sanksi apapun, begitu pun sebaliknya.
Jika setelah pengumuman penerimaan dilakukan dan diketahui ada pelanggaran, maka penerimaan calon siswa tersebut akan dibatalkan.
"Kepada masyarakat luas, kami mengharapkan bantuannya untuk mengawasi dan melaporkan apabila ada indikasi kecurangan.
Bantuan masyarakat itu kami harap dapat mewujudkan proses PPDB Jateng yang berintegritas," katanya.
Sebab dengan mekanisme online dan beberapa persyaratan yang khusus karena wabah Covid-19, ada potensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkali-kali mengingatkan orangtua dan calon siswa untuk jujur dalam pengisian data PPDB.
Menurutnya, integritas harus menjadi pondasi dalam proses PPDB tahun ini hingga ia memberikan penegasan.
"Ketika mengisi data, harus sesuai kenyataan. Kalau tidak, meskipun calon siswa diterima dan dicek datanya salah, maka langsung kami coret lho," kata Ganjar.
Ganjar juga mengingatkan agar orang tua siswa tidak menggunakan cara kolusi untuk mendaftarkan anaknya.