Dalam proses tersebut, studi menemukan margarin jadi mengandung lemak trans.
Sehingga, mengonsumsi margarin dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Seperti yang sudah dibahas di atas, mentega mengandung lemak jenuh sedangkan margarin mengandung lemak trans.
American Heart Association pada 2017 menyebut, secara umum lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di pembuluh darah.
Akan tetapi, imbas kenaikan kadar kolesterol jahat tersebut tidak signifikan menaikkan kadar lemak trans.
Sehingga, kadar kolesterol baik (HDL) masih terjaga. Lain halnya dengan margarin yang bisa menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL), di sisi lain juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Kendati tidak ada pilihan benar-benar sehat, para ahli menyarankan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan, penggunaan kedua bahan ini baiknya tidak berlebihan.
Tubuh membutuhkan lemak dalam jumlah kecil agar tetap berfungsi optimal dan mampu menyerap nutrisi.
Lemak dalam jumlah ideal juga memberikan perasaan kenyang, sehingga orang tidak terus-menerus merasa lapar.
Bagi orang yang sedang mengelola penyakit jantung dan kolesterol tinggi, baiknya asupan kolesterol diminimalkan.
Mereka lebih dianjurkan mengonsumsi margarin daripada mentega.
Namun ingat, batasi konsumsinya seminimal mungkin.