Rahasianya, dilansir dari Bloomberg, Minggu (14/6/2020), pihak berwenang sejauh ini telah mendatangi 46.500 rumah di Dharavi sejak April 2020 untuk mengukur suhu dan kadar oksigen warga.
Mereka yang menunjukkan gejala dipindahkan ke sekolah terdekat dan klub olahraga yang diubah menjadi pusat karantina.
Selain pendeteksian dini, pemerintah setempat juga memberlakukan penguncian ketat bagi warganya.
Warga juga dengan sukarela pergi ke tempat karantina jikamerasa tidak enak badan dan ingin diuji.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Covid-19 Sembuh dan Tidak Ada Kasus Baru, Ini Strategi Sijunjung"
dan "Kisah Sukses Dharavi, Daerah Terpadat di Asia, Kendalikan Virus Corona")