Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Masih Bingung Perbedaan Rapid Test dan Swab Test serta PCR Untuk Pemeriksaan Corona? Simak Penjelasan Ahli

Hanifa Qurrota A'yun - Selasa, 09 Juni 2020 | 12:56
Ribuan orang mengikuti rapid test di DKI dan banyak ditemukan orang tanpa gejala (OTG) virus corona.
Kompas Megapolitan

Ribuan orang mengikuti rapid test di DKI dan banyak ditemukan orang tanpa gejala (OTG) virus corona.

Setelah selesai, alat swab langsung akan dimasukkan ke tabung khusus dan ditutup.

Lalu, tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.

Jika swab di hidung tidak memungkinkan, maka swab juga bisa dilakukan melalui tenggorokan.

Setelah proses pengambilan sampel dengan teknik swab selesai, maka saatnya sampel tersebut diperiksa dengan teknik PCR.

Jadi, PCR intinya adalah pemeriksaan untuk mencocokkan DNA atau RNA yang dipunyai virus.

Ibaratnya seperti tes DNA, tapi untuk virus.

Dengan teknik PCR, DNA atau RNA yang ada pada sampel dari swab tadi akan direplikasi atau digandakan sebanyak mungkin.

Lalu setelah digandakan, DNA atau RNA dari sampel tersebut akan dicocokkan dengan susunan DNA SARS-COV2 yang sebelumnya sudah ada.

Jika ternyata cocok, maka DNA yang ada di sampel tersebut adalah benar DNA SARS COV-2. Artinya, orang tersebut positif terinfeksi Covid-19.

Sebaliknya, jika ternyata tidak cocok, tandanya orang tersebut negatif terinfeksi Covid-19.

Jadi, sudah terlihat cukup jelas bukan perbedaan antara rapid test dengan pemeriksaan swab? Sehingga, jangan sampai Anda kemudian salah mengira dan ingin melakukan rapid test secara mandiri.

Sebaiknya, ikuti pemeriksaan menggunakan rapid test yang disediakan oleh pemerintah maupun fasilitas kesehatan tepercaya, agar alur pemeriksaannya bisa jelas dan terdata dengan baik.

Source : KOMPAS.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x