adi penularan bukan karena kita berada ditempat umum saja, akan tetapi saat rapid tes dilakukan massal atau perkelompok, kalau petugas *sarung tangannya hanya yang dipakai saja tanpa diganti ganti*, maka silahkan anda berhak untuk *menolak* nya demi keselamatan kesehatan anda/panjenengan sendiri."
Unggahan dengan narasi yang sama juga dibagikan oleh sejumlah pengguna Facebook yang lain.
Salah satunya dalam tangkapan layar di bawah ini:
Sementara itu, di media sosial Twitter, beberapa warganet menanyakan soal potensi penularan virus corona jika petugas rapid test tak mengganti sarung tangannya saat memeriksa pasien.
Bagaimana penjelasannya? Benarkah petugas rapid test yang jarang mengganti sarung tangan berpotensi menularkan virus corona?
Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Solo, Jawa Tengah, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, menjelaskan penggunaan sarung tangan oleh petugas medis.
Ia mengatakan, penggantian sarung tangan selalu dilakukan.
Namun, ketika petugas medis harus menangani sejumlah pasien atau orang yang dalam jumlah banyak, tidak efisien jika langsung ganti sarung tangan.
"Kalau satu pasien dengan pasien lain jedanya cukup panjang, kami istirahat dulu, kami lepas sarung tangan dan kita cuci tangan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/6/2020).
"Tapi begitu ada lagi pasien baru ya ganti sarung tangan. Tapi kalau harus ambil pasien yang berurutan banyak, maka tidak efisien kalau mengganti sarung tangan," lanjut dia.