Penelitan tersebut menyebutkan memasak nasi seperti biasa dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan.
Memang, dampak negatifnya tak langsung terasa, tapi dalam jangka panjang dapat berefek buruk pada kesehatan.
Apalagi, sebagai kebutuhan pokok, kita selalu masak nasi setiap hari.
Proses memasak nasi dapat meninggalkan jejak arsenik di nasi yang hendak disantap.
Jejak arsenik tersebut disebabkan oleh racun industri dan residu pestisida yang tertinggal di tanah.
Dalam programBBC Trust Me, I'm a Doctor, Profesor Andy Meharg, dari Universitas Queens Belfast, melakukan tes terhadap tiga cara memasak beras untuk melihat tingkat arsenik yang paling banyak.
Dalam percobaan pertama, Andy memasakberas dengan perbandingan satu gelas beras dan dua gelas air.
Ternyata cara ini justrumenemukan bahwa jejak racun arsenik masih tertinggal di nasi tersebut.
Tes kedua, Andy menggunakan lima gelas air untuk satu gelas beras.
Degnan cara ini nasi memang menjadi lebih lembek seperti bubr, tapi tingkat racun arsenik di dalamnya hampir setengahnya.