Dwi Sasono dan Banyak Artis Akui Pakai Ganja karena Sulit Tidur, Ternyata Penelitian Ungkap Hal Tak Terduga Terkait ini Sejak Ribuan Tahun Lalu
GridHITS.id -Kabar mengejutkan baru saja datang dari industri hiburan Tanah Air terkait kasus narkoba.
Artis peran Dwi Sasono dikabarkan ditangkap terkait kasus narkoba karena mengkonsumsi ganja.
Dilansir dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap motif atau alasan artis peran Dwi Sasono mengonsumsi ganja.
Hal itu disampaikan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020) pagi.
Yusri Yunus mengatakan, Dwi Sasono mengonsumsi narkoba dengan beberapa alasan.
"Motifnya untuk mengisi kekosongan waktu dan mengaku sulit tidur selama pandemi Covid-19 sehingga menggunakannya, dia manfaatkan waktu melakukan hal yang salah," ucap Yusri Yunus dalam siaran live di akun Instagram Polres Metro Jakarta Selatan, seperti dikutip Kompas.com, Senin.
BENARKAH GANJA BIKIN TIDUR LEBIH PULAS DAN NYENYAK
Selain memberi efek euforia, banyak orang menganggap ganja (cannabis sativa) memiliki efek yang membuat lebih mudah tertidur.
Sehingga, tak sedikit orang yang mengalami masalah susah tidur, lalu mulai mencoba menggunakannya.
Namun, apakah anggapan tersebut benar? Seperti dilansir laman thesleepdoctor.com, seorang pakar bernama Michael J. Breus menjelaskan mengenai pertanyaan tersebut.
Dia mengatakan, ganja memang sudah digunakan sebagai obat tidur sejak berabad-abad silam.
Sebuah riset ilmiah pun telah mengukur mengenai apa yang diketahui orang, dan apa yang dirasakan, sejak zaman dahulu terhadap ganja.
Ternyata, ganja memang memiliki efek menenangkan dan membuat tidur lebih mudah.
Dalam sebuah studi terbaru diungkap, ganja bisa memperpendek waktu untuk tertidur, baik pada orang yang mengalami gangguan tidur maupun tidak.
Pada orang yang sering mengalami masalah kesulitan tidur, ganja bisa membuat mereka tidur lebih cepat 30 menit daripada biasanya.
Sementara, pada orang-orang yang tidak mengalami masalah, mereka bisa tidur 15 menit lebih cepat.
Studi ini juga menunjukkan hasil yang senada dengan beberapa studi lain.
Disimpulkan, penggunaan ganja tak hanya memercepat waktu tertidur, tapi juga membuat tidur lebih nyenyak.
"Ganja mempercepat penggunanya masuk ke fase rapid eye movement (REM), seperti hasil dari konsumsi salah satu bahan aktifnya, yaitu THC (tetrahydrocannabinol)," tulis Breus.
Di negara-negara di mana ganja bisa digunakan secara bebas, kebingungan toh masih menyinggahi mereka yang merasa membutuhkan.
Mereka mungkin akan bingung untuk memilih jenis yang paling tepat, sebab ada banyak sekali jenis ganja.
Nah, untuk mengatasi masalah tidur, jenis yang dipilih cenderung jenis yang mampu memberikan efek menenangkan dengan CBD (cannabinol) seimbang, dan konsentrasi THC yang tidak terlalu tinggi.
Sebab, selain meningkatkan euforia dan efek pada pikiran, konsentrasi THC yang tinggi akan membuat penggunanya merasa lesu di hari berikutnya.
Namun, berhati-hatilah. Sebab, ganja memiliki beberapa efek samping negatif yang juga perlu diperhatikan.
Misalnya, rasa pusing di hari berikutnya, terutama jika pemakaian THC konsentrasi tinggi secara berlebih.
Lalu, penggunaan THC konsentrasi tinggi yang berlebihan juga menyebabkan mulut kering, euforia, dan meningkatkan nafsu makan setelah proses pencernaan.
Ada pula dalam pemakaian jangka panjang akan menyebabkan gejala putus obat yang meliputi perubahan perasaan (kecemasan atau depresi), dan perubahan dalam tidur seperti sulit tidur dan mimpi buruk.
Untuk itu, saat sulit tidur lebih baik menggunakan cara atau obat lain daripada mengonsumsi ganja.
Selain mengganggu kesehatan, ganja juga bisa menyebabkan pelakunya dipenjara karena dianggap telah mengonsumsi narkoba.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenali Ganja, Benarkah Bikin Tenang dan Mudah Tertidur?"