Perjuangan Perawat Pengurus Pasien Covid-19 yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Ngaku Harus Engap-engapan karena Ini
GridHITS.ID -Serangan virus corona hingga saat ini memang masih menjadi momok warga dunia ya.
Banyak ahli dan petugas kesehatan yang terus berusaha membantu masyarakat untuk sembuh dari Covid-19.
Sebelum menjalankan tugas, para petugas kesehatan telah dibekali dengan berbagai alat pelindung diri (APD), mulai dari masker N95 hingga baju hazmat.
Di balik kegigihan mereka saat bertugas, terselip kisah perjuangan para tenaga medis saat menggunakanAPD, loh.
Dilansir oleh Kompas.com dari Banjarmasinpost.co.id,para petugas selalu mengenakanhazmat, masker N95, kacamata pelindung, sepatu boot, dan handscoon saat bertugas.
Salah satu perawat yang bertugas untuk pasien Covid-19, AA (27) mengaku mulanya takutsaat menjalani tugasnya.
Namun, lambat laun ia menjadi terbiasa dan mengaku bisa bertahan dengan berbagai tekanan.
"Namun Alhamdulillah, seiring waktu kami sudah terbiasa, dengan segala tekanan Kami sampai saat ini bisa bertahan," ujarnya.
AA juga bercerita bagaimana kisahnya saat menggunakan APD.
Katanya,napasnya sedikit terengah-engah saat maskernya mulai basah karena keringat, tapi satu sisi ia masih harus melakukan tindakan untuk pasien Covid-19.
Baca Juga: Garam Dapur Disebut Bisa Tangkal Virus Corona, Ahli Langsung Ungkap Fakta di Baliknya, Benar Ampuh?
Apa lagi ternyata ia menggunakan masker N95 lalu dilapisi juga masker bedah.
"Kami memakai hazmat dan masker n95 dilapisi pakai masker bedah, yang sewaktu-waktu bisa menganggu pernapasan kami, kalau masker-masker itu sudah basah akibat keringat. Jadi kalau belum selesai tindakan ya mau tidak mau kami tahan sambil engap-engapan, karena prosedurnya masuk ruang tindakan minimal 2 jam," ujarnya.
Tak hanya AA, LT yang juga seorang perawat menceritakan pengalamannya saat menggunakan APD.
Diceritakan bahwa penglihatannya sedikit terganggu saat kacamata pelindungnya mulai berembun.
Namun ia berusaha mengatasi permasalahan tersebut agar bisa melayani pasien.
"Iya agak sedikit menyusahkan, Kami kan pakai kacamata khusus gitu, nah kadang kacamatanya itu bisa berembun saat di dalam ruang tindakan. jadinya kami agak susah melihat saat melakukan tindakan keperawatan karena kacamatanya buram," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (29/05/2020).
"Kami harus selalu melakukan dan memberikan pelayanan maksimal yang Kami bisa," tambahnya.