Setelahnya, BMKG kembali beri peringatan soal masih adanya potensi gelombang tinggi di pesisirIndonesia.
Melansir dari Kompas.com (29/5/2020), disebutmeski Indonesia memasuki musim kemarau, air pasang dan gelomban tinggi masih terjadi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo Jatim, Teguh Tri Susanto SSi MT mengatakan bahwa kondisi ekstrem ini wajar terjadi di masa peralihan musim.
Hal tersebut pun disebut sebagai hal yang wajar.
"Sebenarnya secara umum wajar sih pada masa bulan tersebut bisa dikatakan masih peralihan musim dan juga awal musim kemarau," kata Teguh kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Masa peralihan inilah yang membuat atmosfer tidak stabil.
Sehingga membuat daerah ada yang memiliki tekanan yang rendah dan tinggi serta memicu peningkatan kecepatan angin.
"Peningkatan kecepatan angin yang tinggi bisa memicu kenaikan ketinggian gelombang (laut)," ujar dia.
Prakiraan dari Stasiun Meteorologi Maritim Surabaya, Fajar Setiawan juga menambahkan, terpantau adanya keberadaan awan cumulonimbus (Cb) yang luas dan gelap bisa menambah kesempatan angin dan tinggi gelombang.
Beberapa wilayah, seperti jawa Timur, Pangandaran, Bali baru saja dilaporkan mengalami pasang air laut dan gelombang tinggi, bahkan mencapai 6 meter.