GridHITS.id – Pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus corona.
Dengan adanya PSBB, masyarakat di sejumlah wilayah pun diminta untuk berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan.
Sayangnya, menjelang Lebaran, beberapa ruang publik seperti mal justru terlihat sudah dipadati oleh tumpukan pengunjung.
Salah satunya terjadi di Mal CBD Ciledug Kota Tangerang.
Beberapa waktu lalu, video Mal CBD Ciledug menjadi viral di media sosial lantaran banyak masyarakat yang berkerumun seolah tak ada PSBB.
Melihat kondisi tersebut, Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo pun angkat bicara.
Mengutip dari Kompas.com, Imam mengatakan, tak pedulinya masyarakat dengan wabah virus corona bisa terjadi karena tiga hal.
Pertama, pemahaman masyarakat didasarkan pada situasi dan kondisi di lapangan.
Tidak semua warga membaca atau memahami penjelasan dari para ahli tentang aturan dan bahaya penyebaran virus corona tipe (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
"Mungkin dia sudah dengar, tapi dia lihat teman-temannya (beraktivitas) enggak ada masalah. Dia lebih mengikuti apa yang ada di luar, jadinya imitation effect," ujar Imam.
Itu menjadi sebab kedua, yaitu banyaknya orang yang melanggar aturan dan tidak mengindahkan bahaya Covid-19, membuat orang lain meniru hal itu, yang sebenarnya merupakan suatu pelanggaran.
Faktor lainnya adalah masyarakat masih belum terbiasa atau masih berat melepas kebiasaan di tengah pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.
Ada dorongan besar yang tidak bisa terbendung untuk menjalankan budaya yang biasa dilakukan saat menjelang Lebaran.
Salah satunya berbelanja.
Menurut Imam, hal itu juga dipengaruhi oleh ketidakpatuhan kolektif yang sudah dilakukan, yakni masyarakat yang cenderung meniru satu sama lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ironi dalam PSBB, Ketika Warga Berbondong-bondong ke Mal di Tengah Pandemi Covid-19...".