Gufron mengatakan, sebenarnya mal tersebut diizinkan untuk tetap buka karena mengantongi izin sebuah hypermarket yang melayani kebutuhan dasar sehari-hari.
Namun, dengan penumpukan tersebut, lanjut Gufron, manajemen terlihat abai dengan persyaratan protokol kesehatan yang menjadi syarat operasional di masa PSBB.
Tak hanya di Ciledug, pusat perbelanjaan perabot rumah IKEA di Kawasan Alam Sutera juga sempat ramai pengunjung saat pemberlakuan PSBB.
Padahal, Kota di mana letak IKEA berada menjadi menyumbang angka kasus positif Covid-19 di Provinsi Banten.
Tanggapan sosiolog
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo mengatakan, kondisi itu terjadi karena tiga hal.
Pertama, pemahaman masyarakat didasarkan pada situasi dan kondisi di lapangan.
Tidak semua warga membaca atau memahami penjelasan dari para ahli tentang aturan dan bahaya penyebaran virus corona tipe (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
"Mungkin dia sudah dengar, tapi dia lihat teman-temannya (beraktivitas) enggak ada masalah.
Dia lebih mengikuti apa yang ada di luar, jadinya imitation effect," ujarnya mengutip dariKompas.com.
Itu menjadi sebab kedua, yaitu banyaknya orang yang melanggar aturan dan tidak mengindahkan bahaya Covid-19, membuat orang lain meniru hal itu, yang sebenarnya merupakan suatu pelanggaran.