Mengenai nasi anjing ubah nama jadi nasi semut, dijelaskan langsung oleh Pendiri Yayasan Qahal Biantoro Setijo.
Dia mengatakan bahwa yayasan itu memang sudah empat tahun membagikan bantuan khususnya makanan jadi kepada warga di tengah bencana.
Selama satu bulan khususnya selama bencana Covid-19 ini mereka sudah membagikan 11 ribu nasi bungkus di seluruh wilayah Jakarta.
Namun baru dua hari ini akhirnya mereka memutuskan memberikan lebel pada nasi bungkus mereka.
Label anjing sendiri dipilih karena dua hal.
Yakni porsinya yang lebih banyak dari nasi kucing dan filosofi anjing yang setia dan suka membantu manusia.
Pemberian lebel pada nasi bungkus itu juga merupakan kesengajaan.
Maksudnya agar perbuatan mereka dapat menjadi contoh masyarakat lain agar saling membantu di tengah bencana Covid-19.
Namun demikian dengan kontroversi tersebut, Biantoro berencana mengganti nama lebel tersebut yakni menjadi nasi semut.
"Setelah ini saya tadi minta izin mau ganti nama jadi nasi semut. Nasi anjing kami pikir tadi setia, tapi semut itu kan kerja keras," ujarnya usai mediasi di Polres Metro Jakarta Utara Minggu (26/4/2020) malam.