Baca Juga: Mengenal Dekat Ashraf, Aming Beberkan Pola Olahraga yang Katanya Terlalu Banyak dan Diet Ekstrim
Selain itu, mereka diminta mengisi kuesioner mengenai kesehatan, memberikan sampel darah dan tinja untuk dites.
Periset akhirnya menemukan kadar gula darah amat bervariasi di antara peserta penelitian setelah mereka makan.
Kadar tersebut dinilaisangat bervariasi bahkan ketika mereka menyantap makanan yang sama.
Beberapa makanan mampu menurunkan gula darah pada satu orang, akan tetapi justru menaikkan gula darah orang lain.
Informasi itu menemukan, rekomendasi pola diettertentu tidakselalu cocok diterapkan semua orang.
"Selama bertahun-tahun pemikiran kami adalah orang mengalami kegemukan, diabetesdan penyakit pola makan lain, karena tidak mengikuti anjuran pola makan," kata pemimpin penelitian Eran Segal dan Eran Elinav dari Weizmann Institute of Science Israel.
"Namun dari studi kami, ada kemungkinan lain faktanya pola makan yang dianjurkan ternyata tidak sesuai.
Baca Juga: Sering Kita Konsumsi, Ternyata 5 Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Bahaya untuk Tubuh!
"Kami percaya pesan yang dibawa pula adalah jika diettidak berhasil, bukan salah Anda tetapi salah si program diet," katanya.
Haltersebut juga diyakini terhadap perbedaan milyaran bakteri yang hidup di perut dan amat berbeda dari satu orang ke orang lain.Riset lain dari studi yang diterbitkan di Jurnal Obesity Research & Clinical Practice menemukan, bahkan ketika mereka olahraga dan mengonsumsi makanan yang sama, orang dewasa pada 2006 lebih berat dari orang di 1988.