GridHITS.id - Urusan rezeki, jodoh, dan semua hal, Tuhanlah yang menentukan.
Kita hanya perlu berusaha memaksimalkan usaha dan kerja keras.
Namanya manusia boleh berencana, tapi Tuhan tetap menentukan.
Banyak dari kita yang memancang harapan dan cita-cita yang tinggi dengan mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah atau akademi, tapi kadang nasib berkata lain.
Tak jarang, cita-cita yang kita dambakan menguap begitu karena berbagai penyebab.
Akhirnya, harapan itu pun menghilang seiring dengan desakan kebutuhan finansial.
Salah satunya dialami oleh Elsa Sine, yang akhirnya terpaksa bekerja menjadi tukang ojek online, yang sekarang populer disingkat menjadi ojol.
Sejatinya, sejak remaja ia bercita-cita menjadi bidan.
Gadis kelahiranOesapa 11 April 1996 ini pun bersekolah di STIKes Citra Hussada Mandiri Kupang yang sekarang berubah menjadiUniversitas Citra Bangsa Kupang.
Usai lulus, Elsa pun seperti tamatan lainnya berjibaku dengan lamaran pekerjaan.
Dilansir Pos-Kupang,warga Jl. Soeratim Kelurahan Oesapa, Kota Kupang ini sudah keluar masuk di berbagai Puskesmas dan Rumah Sakit untuk melamar.
Tahun 2018 Ia pernah hijrah ke Kabupaten Rote Ndao untuk ikut CPNSD namun gagal.
CPNSD berikutnya ia ikuti di Kota Kupang, lagi-lagi Elsa gagal.
Elsa kian gundah. Namun ia ingin mandiri, tidak mau membebani kedua orangtuanya, apalagi saat ini orangtuanya harus membiayai empat adiknya yang masih kuliah dan sekolah.
"Kami enam orang, kakak sudah kerja adik masih kuliah dan sekolah. Saya sudah mencari pekerjaan ke sana kemari tapi tak kunjung dapat. Saya sedih, saya belum bisa membahagiakan orangtua," ungkap Elsa kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (8/3/2020).
Tapi Elsa bukan pribadi yang mudah putus asa. Awal tahun 2019, Elsa mendaftar menjadi driver ojek online. "Saya tau ini berat untuk saya tapi saya harus bekerja," ungkapnya.
Sebelum mendaftar Elsa sempat berdiskusi dengan ayah dan ibunya. Ia takut jangan-jangan orangtuanya malu lalu tidak mengizinkan, sebab ayah Elsa merupakan PNS di Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Bapa bilang kenapa harus grab, saya jawab daripada saya nganggur. Saya malu harus bergantung pada orangtua terus. Saya tahu bapak PNS, tapi saya mau mandiri, cari uang sendiri. Eh akhirnya bapak setuju," ungkap Elsa.
Menjadi driver ojek online, Elsa mengaku pernah punya pengalaman yang membuatnya malu, trenyuh dan nyaris memutuskan berhenti jadi driver ojek online.
Kisahnya, Elsa pernah mendapat order mengantar makanan ke Rumah Sakit Dedari Kota Kupang.
Ia pun lantas menerima dan mengirimkan order makanan itu.
Tak disangka, sang pemesanadalah teman-teman kuliahnya yang sudah bekerja sebagai bidan.
"Mereka ada kerja, pakai pakaian putih lambang Bhakti Hussada sementara saya dengan jaket grab. Itu memang bikin hati trenyuh," kata Elsa.
Bertemu dengan teman-temannya Elsa berusaha menutupi rasa sedih dan malu.
Dalam hatinya Elsa berkata, 'Kapan Tuhan mau jawab doa saya untuk bisa bekerja sebagai bidan'.
"Teman kaget, dia tanya eh kamu su grab? Saya jawab iya sambil tertawa. Saya sedih dan malu tapi berusaha tegas dengan diri saya sendiri, saya tidak boleh baper," kata Elsa.
"Tapi Tuhan itu penyayang di saat saya merasa malu dan sedih seperti itu, ada orang-orang yang selalu mendukung dan memberi apresiasi untuk saya. Orang-orang itu adalah penumpang saya," tambahnya.
Baca Juga:Duh, Setelah Wabah Corona, China Terancam Kelaparan karena Serbuan Jutaan Belalang!
Dukungan dari para penumpang membuat Elsa kian tegar. Ketika ada yang bertanya apakah tidak malu jadi tukang ojek online, Elsa berani menjawab dengan enteng, 'Saya tidak malu, selagi apa yang saya kerjakan ini halal,'.
Elsa mengatakan ia bangga, sejak menjadi driver ojek online ia bisa memenuhi kebutuhannya, memiliki motor dan sedikit membantu memenuhi kebutuhan dalam keluarga.
Pendapatan Elsa setiap hari berkisar 200 hingga 250 ribu rupiah. Elsa biasanya mangkal di samping KFC Jl. Frans Seda Kota Kupang.
Sebelum berangkat kerja Elsa membantu ibunya memasak dan membereskan rumah. "Biasanya saya ngojek dari jam 9 pagi sampe jam 7 malam," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, Elsa merasa nyaman menjadi driver ojek online. Ia juga mendapat dukungan dari teman-teman grabnya. "Di sini saya mengerti arti sebuah perjuangan, mendapatkan uang seribu rupiah saja bukan perkara mudah," kata Elsa.
Elsa Kaget Disambangi Jefri Riwu Kore Wali Kota Kupang
Kamis (5/3/2020) siang Elsa bersama teman-teman grabnya tengah asyik di Jl. Frans Seda.
Mereka kaget, saat Jefri Riwu Kore datang menghampiri mereka. Jefri saat itu mengenakan kemeja motif daerah NTT.
Baca Juga:Wah, Wakil Presiden Iran Tak Dilarikan ke Rumah Sakit Meski Positif Corona, Kenapa?
Orang nomor satu di Kota Kupang ini nampaknya sudah mengetahui informasi tentang Elsa dari media sosial. Ia hadir untuk memberi dukungan dan semangat kepada Elsa dan kawan-kawan.
Wali yang familiar dengan nama Jeriko ini mengungkapkan ia membaca berita online dan postingan Elsa di facebook, ada lulusan Kebidanan yang belum dapat kerja lalu memilih menjadi tukang ojek online.
Elsa pada kesempatan itu tampak gugup. Ia mengaku rindu bertemu langsung dengan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore. Elsa ternyata sering memantau aktivitas orang nomor satu di Kota Kupang itu lewat berita dan media sosial.
Salah satu berita yang Elsa ingat tentang Jefri Riwu Kore yakni Wali Kota Kupang itu pernah menyambangi janda dan duda di Kelurahan Penfui untuk bedah rumah. "Perasan saya campur aduk, senang tapi juga gugup. Saya tentu bahagia karena Pa Wali Kota peduli dengan kami dan mau datang kunjung kami," ungkapnya.
"Pa Jefri tanya ke saya, apa yang bisa pa Wali Kota bantu, saya hanya jawab saya hanya mau bekerja sebagai bidan," kata Elsa.
Pacar Elsa Ternyata Juga Tukang Ojek Lulusan FKM Undana
Darminto Taebenu, kekasih Elsa ternyata juga berkerja sebagai tukang ojek online. Pria kelahiran Fatukoa 17 Mei 1987 ini merupakan lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Elsa mengaku selain kedua orangtuanya, Darminto juga selalu mensuportnya. "Dia selalu kasi semangat saya, kebetulan kami juga mangkal di tempat yang sama," kata Elsa.
"Dia mulai ngojek tahun 2019 juga. Dengan waktu grab. Kami saling mengingatkan dan menyemangati saat grab. Kadang sering makan siang dan malam bersama walaupun masih menggunakan jaket grab," tambah Elsa
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Lulusan Kebidanan di Kupang Jadi Tukang Ojek Online, Antar Makanan yang Pesan Ternyata Teman Kuliah