GridHits.id - Viral 18 jamaah umroh asal Indonesia diduga terinfeksi virus corona. Benarkah?
Selain SARS dan MERS, salah satu virus yang sedang mewabah dan membuat heboh dunia adalah corona.
Virus ini tidak hanya menulari penduduk Wuhan, China, tempat asal virus tersebut, tapi menyebar hampir ke seluruh dunia.
Sampai saat ini virus ini telah menyebar ke 50 negara, menjangkiti83.265 orang dengan kematian mencapai 2.858 orang.
Sampai saat ini,Indonesia dinyatakan aman dari virus corona karena hingga saat ini pemerintah dan pihak kesehatan menyatakan, belum ada satu pun pasien yang terdeteksi terkena virus corona di tanah air.
Benarkah?
Sebuah pesan berantai di whatsapp hari ini sungguh membuat heboh.
Konon, ada beberapa jamaah umroh dari Indonesia ditolak masuk Arab Saudikarena 18 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona COVID 19.
Pesan itu menyebutkan, 280 jamaah itu berasal dari Palembang dan Makassar terpaksa harus kembali ke Indonesia.
Berikut petikan pesan tersebut:
Ada 280 jamaah dari palembang dan makassar disini .. semua pada nangis18 jamaah indonesia di nyatakan positif terinfeksi virus corona . sekarang mereka semua 1 pesawat tidak diijinkan masuk saudi harus dibawa pulang ke INDONESIA ...
Kabar ini diketahui beredar dalam grup WhatsApp. Selain pesan yang beredar, ada video yang memperlihatkan para jemaah seperti sedang menjalani pemeriksaan.
Semua jamaah terlihat memakai masker, beberapa menggunakan penutup kepala.
Terlihat pramugari dan petugas kesehatan sedang memeriksa penumpang satu per satu, semuanya memakai masker, baju khusus plus dengan memegang catatan untuk mendata pasien.
Arab Saudi Larang Jamaah Umroh Indonesia
Dilansir dari Bangkapos.com,Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhyiddin Junaidi menghargai keputusan perihal larangan pemerintah Arab Saudi untuk ibadah umroh sementara dalam membatasi penyebaran virus corona (Covid-19).
"MUI melihat bahwa kebijakan Arab Saudia diambil untuk menjaga keamanan negaranya, dikarenakan virus corona sejauh ini sudah semakin melebar penyebarannya. Dengan demikian Saudia Arabia mengambil kebijakan yang tidak populer dan mungkin kontroversial,"ujar Muhyiddin saat ditemui bangkapos.com di Novotel Bangka, Kamis(27/2/2020).
Lebih lanjut, ia mengatakan perihal kebijakan tersebut mengecewakan banyak orang terutama para jamaah umroh itu sesuatu hal yang lazim.
Arab Saudi dinilai akan kehilangan banyak hal, termasuk mengalami kerugian seperti penerbangan.
"Kita melihatnya harus dengan kepala dingin dan tidak berlebihan. Semoga ini menjadi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia untuk menghargai kebijakan negara-negara sahabat," tuturnya.
Ia meyakini bahwa kebijakan tersebut pasti diambil setelah mengambil berbagai macam pembahasan dan diskusi dengan berbagai pakar baik dalam pakar kesehatan dan lainnya.
"Mungkin MUI akan mengeluarkan semacam pemberitahuan kepada masyarakat Indonesia untuk memahami ada hikmahnya, tidak mungkin kebijakan diambil sembarangan tanpa ada berbagai pembahasan," beber Muhyiddin.
Selain itu ia menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menyalahkan kebijakan pemerintah Arab Saudi dikarenakan ini permasalahan darurat.