Curiga Tak Dengar Raungan Singa-singanya, Penjaga Kebun Binatang Pergoki Hewan Kesayangannya Dimutilasi Untuk Ramuan Sihir, Kok Bisa?
GridHITS.id - Manusia merupakan makhluk Tuhan yang memiliki akal dan budi sehingga derajatnya lebih tinggi dibanding hewan.
Namun pepatah di atas tampaknya tak berlaku untuk oknum yang membantai belasan singa di sebuah kebun binatang.
Tanpa akal dan budi, oknum tersebut memotong wajah singa-singa itu untuk menjalankan ritual sihir ilmu hitam.
Perbuatan oknum tak bertanggung jawab tersebut sangat keji mengingat semua ciptaan Tuhan baiknya selalu dikasihi.
Jika kita yang mendengarnya saja sudahmiris tak sebanding dengan yang dirasakan penjaga kebun binatang itu.
Lantas bagaimana kronologi menghilangnya singa-singa di sebuah kebun binatang tersebut?
Melansir dariDaily Star, Gert Bloom, seorang penjaga kebun binatang dilanda kesedihan ketika mendapati binatang-binatang kesayangannya dimutilasi.
Hal ini berawal dari kecurigaan Gert Bloom tak mendengar raungan singa-singaseperti pada pagi hari biasanya.
Diketahui kejadian mutilasi pada 16 singa tersebut berada di Rustenburg, Afrika Selatan.
Gert Bloom yang tak mendengar raungan singa-singanya lantas mengecek mereka di kandang.
Begitu sampai di kandang, Gert Bloom menemukan dua singa jantan dan enam singa betina hilang.
Setelah menelusuri jejaknya, Gert Bloom menemukan mayat mereka yang dibantai menumpuk di dinding perimeter.
Gert Bloom yang mengelola Predators Rock Bush Lodge,lantas menceritakan perbuatan sadis oknum tersebut.
"Mereka telah memotong 32 cakar, 8 moncong, dan gigin-giginya setelah membunuh mereka dengan umpan ayam beracun," jelasnya.
Pria berusia 51 tahun itu lantas mengungkapkan itu adalah kematian yang sangat menyakitkan bagi seorang singa.
Ditambah oknum tersebut membunuh singa hanya untuk mengambil gigi dan cakar si raja hutan.
"Mereka melakukan tindakan keji ini hanya untuk mengambil gigi dan cakar-cakar mereka.Ini adalah kekejaman yang sulit dipercaya," katanya.
Melihat singa-singa tergeletak tanpa moncong dan cagar merupakan pemandangan yang mengerikan bagi Gert Bloom.
"Adalah pemandangan mengerikan melihat mayat-mayat predator ini terpotong wajahnya dan dikerumuni lalat," tambahnya.
Gert Bloom lantas mengungkapkan jumlah singa yang mati di tangan oknum tak bertanggung jawab itu.
"Dengan delapan anak yang mati - enam yang belum lahir dan dua yang hampir pasti diracuni dari susu ibu mereka - itu berarti para pemburu secara efektif membunuh 16 singa," jelasnya.
"Dua singa betina akan melahirkan yang membuat ini semua lebih tragis," tambahnya.
Entah ini bisa dikatakan beruntung atau tidak, Gert Bloom bersyukur satu anak singa bernama Yoda selamat dan sekarang mereka rawat.
"Saya harap siapa pun yang memiliki informasi tentang pemburu liar ini akan menghubungi polisi," ucapnya.
Lantas seorang tabib lokal mengungkapkan fakta mengejutkan dari kematian singa-singa yang dirawat Gert Bloom.
"Bagian-bagian tubuh singa digunakan untuk membuat muti yang kuat. Itu merupakan ramuan sihir yang dibuat oleh tabib guna membuat mantra.
Ramuan ini dapat digunakan untuk melindungi seseorang dari penyakit atau menyembuhkan mereka. Selain itu, ramuan juga dapat meningkatkan kejantanan pria dan dipercaya dapat melindungi orang dari serangan musuh," jelas tabib lokal itu.