Tambah Deretan Bencana Selain Covid-19 dan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Awal Tahun 2021, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 600 Meter

Minggu, 10 Januari 2021 | 11:00
Kompas.com

Tambah Deretan Bencana Selain Covid-19 dan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Awal Tahun 2021, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 600 Meter

GridHITS.id -Gunung merapi luncurkan awan panas sejauh 600 meter menambah deretan bencana di tahun 2021.

Ya, nampaknya awal tahun 2021 merupakan tahun yang berat bagi masyarakat di seluruh Tanah Air.

Pasalnya, belum usai virus Covid-19 di Tanah Air hingga bencana jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia Pecah Rekor Baru, Epidemiolog Beberkan Alasan Kurva Pandemi Semakin Naik: Fenomena Gunung Es

Baca Juga: Lagi-lagi Warga Jakarta Digegerkan dengan Suara Dentuman Keras Misterius di Langit, BMKG Ungkap Penemuannya yang terjadi di Gunung Salak

Baru-baru ini gunung merapi luncurkan awan panas sejauh 600 meter hinggaBPPTKG menetapkan status siaga.

Kabar tersebut menjadi renungan bagi masyarakat Tanah Air di tengah virus Covid-19 yang masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia.

Diketahui bersama jika kini virus Covid-19 masih mewabah dan belum tahu kapan akan berakhir di Tanah Air.

Tak hanya Covid-19, kabar jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air juga turut menambah duka bagi masyarakat.

Dikabarkan sebelumnya jikaPesawat Sriwijaya AirSJ182 jatuh dari ketinggian 3000 meter dalam waktu kurang dari satu menit.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 jurusan Jakarta-Pontianak jatuh di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) siang kemarin.

Baca Juga:Tak Cuma Wajib Swab Antigen, Kini Penumpang Pesawat Dilarang Makan dan Minum Sebagai Syarat Perjalanan

Baca Juga:Makin Ketat Demi Cegah Covid-19, Calon Penumpang Pesawat Wajib Tes Swab dan Bukan Lagi Rapid Test

Hal tersebut diketahui setelah sebelumnyaPesawat Sriwijaya Air SJ182 dilaporkan kehilangan kontak.

Pesawat yang mengangkut 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 kru penerbangan itu dikabarkan hilang kontak di atas Kepulauan Seribu.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 dikabarkan jatuh pada ketinggian empat menit pasca-lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.30 WIB.

Sebelumnya,Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (9/1/2021) sekitar 08.45 WIB kemarin.

Dirangkum GridHITS dari Kompas.com, BPPTKG menyebut awan panas itu meluncur sejauh 600 meter ke arah hulu Kali Krasak.

"Teramati kolom erupsi setinggi 200 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida yang dilansir GridHITS dari Kompas.com.

Disebutkan jika saatguguran awan panas terjadi, tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 45 milimeter dan berdurasi 120 detik.

Dalam periode pengamatan hari ini mulai 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, ada tujuh kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum guguran itu sejauh 500 meter.

Terjadi pula 53 kali gempa guguran, tujuh kali gempa embusan, 54 gempa fase banyak, dan 18 kali gempa vulkanik dangkal.

Hingga kiniBPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III) dengan radius bahaya berada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Oleh karenanya, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III dimintauntuk dihentikan.

Tak hanya itu, pihaknya juga melarang pelaku wisatauntuk tidak berkegiatan di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak.

Baca Juga: Bak Alam Sedang Murka, di Hari yang Sama Saat Gunung Sinabung Meletus Terjadi Fenomena Awan Membentuk Gulungan Ombak Laiknya Tsunami, BMKG Beri Alarm

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Misteri Villa Keramat Puncak yang Jadi Tempat Semedi Presiden Soekarno kini Tak Terurus Bak Rumah Hantu Bahkan Tak Terlihat

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com, GridHits.ID

Baca Lainnya