Setelah Renggut Nyawa Lebih dari Setengah Juta Orang dan Didesak Ratusan Ilmuwan, WHO Akhirnya Akui Virus Corona Tak Menyebar Lewat Droplet Tapi Hal yang Lebih Berbahaya

Kamis, 09 Juli 2020 | 16:47
kompas.com

Kematian akibat corona sampai 9 Juli 2020 tembus 552,382 orang

Setelah Renggut Nyawa Lebih dari Setengah Juta Orang dan Didesak Ratusan Ilmuwan, WHO Akhirnya Akui Virus Corona Tak Menyebar Lewat Droplet Tapi Udara

GridHITS.id - Penularan virus corona semakin menjadi dan banyak.

Bahkan penderitanya di seluruh dunia hari demi hari terlihat semakin bertambah.

Perkembangan penularan virus ini pun terus mengemuka, bahkan sampai berita ini ditulis (9/7/2020) virus corona telah merenggut nyawa552.382 orang, menginfeksi 12.180.557 orang, dan yang telah sembuh7.081.410 orang.

Baca Juga:Kabar Terbaru Soal Vaksin Covid-19, Ahli Bongkar Hasil Sementara dari Uji Coba hingga Kapan Bisa Diproduksi Massal

Baca Juga:Ramalan Wirang Birawa Kian Mendekati Nyata, WHO Diam-diam Telah Kantongi Dua Kandidat Vaksin Corona Unggulan Demi Selamatkan Warga Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengakui adanya bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Disebutkan, bukti-bukti yang disampaikan para peneliti tak bisa dikesampingkan.

Selama ini, WHO meyakini bahwa virus corona menular melalui droplet atau cipratan dari orang yang bersin atau batuk, dan belum melalui udara atau airborne.

Beberapa kelompok peneliti kemudian memberikan bukti bahwa virus corona bisa menular melalui udara.

Pemimpin teknis untuk pencegahan dan pengendalian infeksi WHO, Benedetta Allegranzi, mengakui, ada bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara.

Namun selama ini yang ditemui masih dalam kondisi lingkungan yang terbatas.

"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik, khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, tapi bukti ini tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2020).

"Bukti-bukti tetap harus dikumpulkan dan diinterpretasikan, dan kami akan terus mendukung ini," kata Allegranzi.

Baca Juga:Persiapkan Diri Menyambut Dunia yang Kembali Pulih! Dokter Top Italia Klaim Wabah Virus Corona Sudah Melemah Bahkan Bisa Hilang dengan Sendirinya

Baca Juga:Bisa Jadi Contoh, Terungkap Rahasia Daerah di Sumbar yang Perlahan Bisa Atasi Masalah Virus Corona Meski Belum Ada Vaksin

Perubahan pengakuan dari WHO terhadap bukti-bukti yang disampaikan para peneliti ini merupakan babak baru.

Menyikapi hal ini, WHO masih akan melakukan kajian lebih lanjut.

Dalam pemberitaan sebelum ini, WHO masih menyangkal bukti-bukti yang disampaikan peneliti lainnya.

Para peneliti menganggap WHO terlalu lambat untuk merespons situasi terkini.

Seorang ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, mengatakan, pihaknya ingin sekali WHO mengonfirmasi bahwa virus corona dapat menular melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

"Ini jelas bukan serangan terhadap WHO, ini merupakan debat ilmiah. Tetapi, kami merasa harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini," kata Jimenez, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (7/7/2020).

Pergeseran paradigma?

Selama ini, WHO bersikukuh bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet atau cipratan dari orang yang batuk atau bersin.

Droplet atau cipratan ini tidak terlalu lama berada di udara, tetapi langsung jatuh ke permukaan.

Oleh sebab itu, imbauan paling utama adalah untuk sering-sering mencuci tangan.

Namun, 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju dengan pernyataan WHO tersebut.

Baca Juga:Satu Langkah Lagi, Orang Hebat Asal Indoensia Sebut Vaksin Covid-19 Tinggal Lewati 1 Fase Uji Coba, Kapan Bisa Diproduksi Massal?

Baca Juga:Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Vaksin Corona yang Jadi Kesulitan Negara Lain Sudah Bisa Dihasilkan dari Tanah Air!

Mereka mengatakan, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu juga dapat menyebar di udara.

Dengan kata lain, virus corona terdapat di dalam partikel yang jauh lebih kecil dari droplet yang melayang selama berjam-jam setelah orang berbicara atau bernapas.

WHO akhirnya mengakui bukti tersebut baru-baru ini, lalu mengatakan bahwa protokol kesehatan untuk ruangan tertutup dan ramai mungkin akan diatur ulang.

Hal itu juga akan memicu penggunaan masker yang lebih masif lagi dan mengetatkan aturan jaga jarak, terutama di restoran dan transportasi umum.

Meski sudah mengakui bukti-bukti virus corona bisa menular lewat udara, hingga kini WHO belum menurunkannya secara resmi sebagai sikap lembaga dan belum memasukkan risikonya ke dalam protokol kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Akui Bukti bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara"

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas

Baca Lainnya