Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Vaksin Corona yang Jadi Kesulitan Negara Lain Sudah Bisa Dihasilkan dari Tanah Air!

Jumat, 05 Juni 2020 | 11:06
Cottonbro

Vaksin Corona yang Jadi Kesulitan Negara Lain Sudah Bisa Dihasilkan dari Tanah Air

Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Vaksin Corona yang Jadi Kesulitan Negara Lain Sudah Bisa Dihasilkan dari Tanah Air!

GridHits.id - Vaksin corona yang jadi kesulitan negara lain sudah bisa dihasilkan dari Tanah Air.

Tentunya kabar tersebut menjadi kabar gembira yang tengah pandemi yang tengah melanda.

Pasalnya, hingga kini virus corona masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia.

Di tengah kemelut pemberitaan buruk soal Covid-19 di Tanah Air, akhirnya kabarbahagia datang juga.

Pemerintah menyatakan Indonesiabisamenghasilkanvaksinuntukviruscorona yang saat ini sedang menjadi kesulitan banyak negara lain.

Kabar bahagia itu datang langsung dari pemerintah, disampaikan oleh MenristekBambang PS Brodjonegoro.

Seiring dengan kabar satu ini, hanya ada 1 kendala lagi yang membuat Indonesia belum mampu memberikan vaksin cuma-cuma kepada warga yang terdampak.

Baca Juga: Bukan Vaksin, Ramuan Pancasila Diklaim Bisa Bantu Tangkal Virus Corona, Bahan Pembuatnya Ternyata Mudah Didapatkan

Baca Juga: Kabar Gembira Kembali Datang, Peneliti Klaim Vaksin Ini 99% Ampuh Bunuh Virus Corona: Cara Pakainya Sangat Mudah!

Dikutip TribunJatim.com dari Kontan.co.id, pernyataan membahagiakan sekaligus mengejutkan disampaikan olehMenteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro.

Bambang menyampaikan bahwa sebenarnya Indonesia mampu menghasilkan vaksin Virus Covid-19.

Namun, vaksinviruscoronaitubarubisadipakaisecaramasal tahun depan.

Bambang menyampaikan kabar itu saat menjadi pembicara pada Danareksa Distinguished Speaker Series bertopik Upaya Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi, dan New Normal di Indonesia yang diadakan oleh PT Danareksa melalui aplikasi telekonferensi pada Rabu (3/6/2020) sore.

Danareksa Distinguished Speaker Series ini dihadiri sekitar dua ratus peserta dari berbagai BUMN.

Serta perusahaan di bidang pasar modal dan bidang lain yang tertarik mengetahui perkembangan terakhir inovasi penanganan Covid-19 dan dampak ekonomi selama new normal diberlakukan.

Dikutip dari situs Kemristek, Bambang menjelaskan saat ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memimpin riset di sektor vaksin virus corona untuk transmisi lokal dalam Konsorsium Riset dan Inovasi tentang Covid-19 yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.

Bambang memperhitungkan akhir tahun ini bibit vaksin atauvaccine seedkhusus untuk strain coronavirus di Indonesia sudah ada.

Tetapi, satu kendala masih harus diselesaikan kembali, yakni penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi secara massal.

Baca Juga: Kabar Gembira, Bukan Amerika Atau China Namun Negara Tetangga Ini Siap Produksi Vaksin Corona

Baca Juga: Kabar Gembira, Bukan Amerika Atau China Namun Negara Tetangga Ini Siap Produksi Vaksin Corona

Penggunaan secara massal baru bisa dilakukan pada tahun depan setelah bibit vaksin lolos uji medis dan dapat diproduksi massal untuk paling tidak separuh penduduk Indonesia.

“Bibit vaksinnya mungkin bisa ditemukan tahun ini tapi imunisasi massal itu baru bisa mungkin tahun depan. Vaksinnya sendiri harus diproduksi."

"Memproduksi vaksin itu jelas tidak gampang dan skalanya sangat besar. Untuk Indonesia kita ada 260 juta (penduduk) jadi kita buat vaksin antara separuh sampai dua per tiga penduduk yang harus divaksin. Berarti vaksin yang dibutuhkan antara 130 sampai 170 juta."

"Itu belum menghitung boosternya. Kalau kita divaksin, itu sekali vaksin belum tentu imun kita muncul sehingga harus ada boosternya sampai imun muncul. Tentu saja setiap orang berbeda, ada yang sekali vaksin langsung muncul. Ada yang tidak muncul-muncul,” ungkap Menteri Bambang.

Bambang menambahkan, Indonesia memerlukan vaksin virus corona khusus yang berbeda dengan vaksin virus corona yang dikembangkan di negara lain.

Ilustrasi vaksinisasi

Penyebabnya, tiga jenis atau strain virus Covid-19 yang menyebar di dalam negeri belum terkategorisasi oleh database terkait influenza dan coronavirus di dunia, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

“Ada bank data influenza di dunia, GISAID namanya. Mereka mengumpulkan semua virus flu, dalam hal ini virus Covid-19 yang sudah dilakukan namanyawhole genome sequencing."

Baca Juga: Kembali Bikin Lega, Anak Indigo Yakini Indonesia Sebulan Lagi Menang Lawan Virus Corona dan Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Baca Juga: Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Berikut 6 Kabar Gembira Terkait Update Virus Corona di Tanah Air, Apa Saja?

"Istilahnya virusnya sudah bisa dibaca karakternya dan mereka kemudian lakukan klasifikasi. Pertama mereka hanya ada tiga klasifikasinya, klasifikasi S, G, dan V. Kemudian (jenis virus) yang lain masih dianggapothers(belum dikenali) dan ternyata tiga yang Indonesia kirim dari Eijkman, ketiganyamasukothers, tidak masuk yang S, G, maupun V,” ungkap Bambang, seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Artikel ini sudah pernah tayang di Tribunnews dengan judul:Akhirnya Indonesia Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona, Kabar Bahagia dari Pemerintah, Cuma 1 Kendala

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber tribunnews